Anda belum login :: 27 Nov 2024 03:47 WIB
Detail
ArtikelPerbandingan Kinerja Antara SBR (Sequencing Batch Reactor) dan But (Bioreaktor Unggun Tetap) Dalam Penyisihan Zat Warna Tekstil Ciro 16 dan COD  
Oleh: Nugroho, F. Lucia ; Afiatun, Evi ; Kusumawardhani, Dewi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi vol. 6 no. 2 (Jun. 2004), page 107-118.
Topik: TEXTILE; Limbah tekstil; penyisihan warna; penyisihan COD; Sequencing Batch Reactor (SBR); Bioreactor Unggun Tetap
Fulltext: F. Lucia Nugroho.pdf (73.55KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: II26.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMaraknya industri di Jawa Barat menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengatasi hasil samping dari proses produksi industri. Misalnya saja di daerah Majalaya yang jaraknya hanya 15 km dari sumber mata air Citarum merupakan salah satu fenomena tersendiri karena merupakan satusatunya sungai di dunis yang hulunya dipenuhi kegiatan industri. Beberapa sungai di kota Majalaya tampak berwarna-warni akibat cairan pewarna tekstil, sehingga pada jarak 15 km dari sumbernya, air sungai Citarum sudah hitam, pekat, dan berbau menyengat. Berdasarkan data dari Pola Induk Jawa Barat tahun 2003, sepanjang 127 km atau 47,1% dari 265 km air aliran Sungai Citarum (Majalaya s.d. Saguling) termasuk kedalam kategori tercemar berat. Melihat kondisi Sungai Citarum sebagai salah satu badan air penerima limbah industri, perlu adanya pemikiran untuk mengatasi pencemaran akibat limbah industri tersebut. Pengolahan biologis merupakan salah satu alternative yang dapat diterapkan untuk mengolah limbah tekstil. Pada penelitian ini pengolahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan SBR (Sequencing Catch Reactor) yang akan dibandingkan dengan BUT (Bioreaktor Unggun Tetap). Perbandingan yang akan dilakukan adalah meliputi efisiensi penyisihan warna dan COD, dimana penyisihan warna yang terbesar diperoleh pada penelitian yang menggunakan SBR pda konsentrasi 60 mg/L dan 80 mg/L yaitu sebesar 100%, namun untuk konsentrasi 100 mg/L penyisihan terbesar diperoleh pada penelitian dengan menggunakan BUT, dengan waktu detensi hidrolik selama 24 jam dan ketinggian media 20 cm. Dan untuk penyisihan COD tertinggi diperoleh pada penelitian ini dimana efisiensi penyisihan berkisar antara 68 – 81%, jauh dibandingkan dengan BUT dimana penyisihan COD berkisar antara 0 – 49%. Dengan demikian teknik SBR dapat menjadi pertimbangan alternatif dalam megolah limbah tekstil khusunya warna dan COD.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)