Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:37 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisis Biaya Produksi Berdasarkan Perhitungan Metode Activity Based Costing dan Metode Konvensional (Studi Kasus di PT Braja Mukti Cakra)
Oleh:
Jusuf, Eddy
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi vol. 6 no. 4 (Dec. 2004)
,
page 223- 232.
Topik:
BIAYA PRODUKSI
;
Biaya produksi
;
aktivitas
;
metode ABC
;
Metode konvensional
Fulltext:
Eddy Jusuf.pdf
(107.43KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
II26.3
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
PT. Braja Mukti Cakra merupakan perusahaan ini bergerak di bidang industri komponen otomotif yang menghasilkan produk komponen bernilai presisi tinggi dengan standar kualitas Original Equipment Manufacturing (OEM) bagi industri perakitan otomotif di Indonesia. Komponen otomotif yang diproduksi oleh PT. Braja Mukti Cakra ini diantaranya disc brake, brake drum, pulley, hub, presure plate, dan fly wheel, dimana pengguna utama dari produk tersebut adalah Mitsubishi Motors Corporation. Secara teknis, mutu produksi yang dihasilkan didukung penuh oleh Tamaki dan Ibara Seiki, keduanya adalah produsen mesin komponen modern yang berpusat di Jepang sehingga kualitas produksi yang dihasilkan PT. Braja Mukti Cakra pun berstandar Jepang. Pada saat ini dalam perhitungan biaya produksinya, PT. Braja Mukti Cakra menggunakan metode konvensional. Namun dalam perkembangan dunia industri yang semakin ketat penentuan biaya produksi dengan metode konvensional dirasakan tidak begitu tepat lagi. Apalagi dengan beragamnya produk yang dihasilkan metode konvensional tidak memberikan gambaran yang akurat tentang penggunaan sumber daya serta pembiayaan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengolahnya. Studi kasus ini mencoba meninjau biaya produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) yang mampu memberikan informasi secara rinci mengenai pengelolaan sumber daya, aktivitas serta pembiayaan proses produksi yang lebih akurat. Metode ini memiliki dasar pemikiran bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya, bukan sebaliknya aktivitas merupakan objek biaya. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa biaya produksi dari kedua metode tersebut hampir sama besarnya, dimana untuk biaya produksi produk Brake Drum SLD dengan metode konvensional Rp. 339,726,301.25 dan metode ABC Rp. 339,726,272.60, produk Disc Brake SLD metode konvensional Rp. 248,537,551.67 dan metode ABC Rp. 248,534,518.90 serta untuk produk Hub SLD metode konvensional Rp. 142,015,531.08 dan metode ABC Rp 142,015,196.60.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)