PT. Krama Yudha Ratu Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri perakitan kendaraan niaga Mitsubishi. Salah satu permasalahaan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah ketidakseimbangan pengalokasian beban kerja terhadap stasiun-sta siun kerja yang berada pada lini trimming III untuk perakitan kendaraan jenis T 120 SS, sehingga menyebabkan bottleneck pada lini perakitan tersebut yang menghambat kelancaraan aliran proses perakitan. Akibat dari ketidaklancaran aliran proses perakitan maka akan berpengaruh juga terhadap tidak tercapainya target kapasitas produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut maka yang harus dilakukan adalah melakukan penyeimbangan pengalokasian beban kerja terhadap stasiun-stasiun kerja yang berada lini tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan data waktu siklus dari setiap elemen kerja yang ada pada lini trimming III dan dilakukan pengujian statistic terhadap waktu yang diambil. Pengujia n statistic yang dilakukan adalah pengujian kenormalan data, keseragaman data, dan kecukupan jumlah data. Apabila waktu setiap elemen kerja telah dapat memenuhi ketiga syarat pengujian statistic tersebut maka langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dari setiap elemen kerja dengan menyertakan factor penyesuaian dan kelonggaran kedalam waktu siklus elemen kerja. Kemudian sebelum menyeimbangkan beban kerja maka diperlukan suatu precedence diagram yang menggambarkan hubungan antara elemen kerja satu dengan elemen kerja lainnya. Dalam melakukan penyeimbangan beban kerja metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah tujuh metode heuristic yaitu J Wagon, Largest Candidate Rule, Kilbridge Wester, Region Approach , MALB, Reversed RPW dan Comsoal. Setelah menyeimbangkan beban kerja dengan tujuh metode tersebut maka dipilih salah satu metode yang menghasilkan performansi lini terbaik. Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan dapat diketahui bahwa performansi dari lini trimming III saat ini adalah Efisiensi Lini sebesar 64,93%, Balance Delay sebesar 35,07%, Smoothness Indeks 1333,39 dan kapasitas produksi sebesar 4,36 unit/jam. Untuk memperbaiki hal tersebut maka dilakukan penyeimbangan beban kerja. Dari hasil penyeimbangan dengan menggunakan tujuh metode heuristic maka metode yang menghasilkan performansi lini terbaik adalah metode Reversed RPW. Metode ini menghasilkan efisiensi lini sebesar 95,38 %, balance delay sebesar 4,62 %, smoothness indeks 234,61 dan kapsitas produksi 6,0081 unit/jam. Dari hasil yang diperoleh dari penyeimbangan lini dengan menggunakan metode Reversed RPW terlihat adanya peningkatan performansi lini. Untuk memperoleh gambaran secara nyata dari lini perakitan saat ini dan usulan maka dibuat suatu model simulasi. Berdasarkan pada hasil simulasi yang dilakukan, terlihat bahwa lini perakitan usulan lebih baik dibandingkan dengan lini saat ini. Adapun hasil simulasi lini usulan sebagai berikut : average % operation 95.48 %, Average % Idle 2.63%, Average Blocked 1.89%, Total Exit 48 unit, dan average second in system 10038.79 detik. |