Tingginya jumlah pemain dalam suatu pasar menyebabkan persaingan dalam kategori produk tertentu yang semakin seru. Merek yang mempunyai ekuitas tinggi akan lebih mampu bersaing dan menguasai pasar. Dengan analisis ekuitas merek, perusahaan dapat mengetahui posisinya dalam persaingan sekaligus kekuatan dan kelemahan mereknya dibandingkan dengan kompetitor sehingga dapat direncanakan strategi pemasaran yang paling tepat. Ekuitas merek dapat diketahui dengan mengetahui 4 komponennya yaitu : Brand Awareness, Brand Association, Brand Loyalty, dan Perceived Value. Merek ?X? merupakan suatu merek yang mempunyai satu rangkaian produk, seperti susu, gula, sirup, cookies, selai, minyak, dll. Untuk mengetahui kekuatan Merek ?X?, penelitian ekuitas merek dilakukan pada salah satu produknya yaitu susu Non Fat Merek ?X?. Design penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif dengan pendekatan survey perorangan dan alat bantu kuesioner. Riset dilakukan terhadap responden di wilayah Jakarta, usia 20-55 tahun, golongan social ekonomi A. Pengambilan sample dilakukan dengan metode pengambilan sample secara acak sederhana. Analisis yang digunakan adalah analisis frekuensi, analisis tabulasi silang, analisis chi-square, serta analisis t-pasangan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa brand awareness, brand loyalty, dan perceived value dari susu Non Fat Merek ?X? berada di bawah Merek ?Y?. Setelah dilakukan uji t-pasangan untuk mengetahui perbedaan perceived value (untuk attribut harga dan rasa) dari Merek ?X? dibandingkan dengan Merek ?Y?, terdapat perbedaan yang nyata. Harga Merek ?X? dipersepsikan lebih tinggi dan rasa Merek ?X? dipersepsikan lebih enak. Kedua attribut ini mempunyai perbedaan yang nyata setelah diuji t-pasangan dengan alfa 5%. Untuk attribut manfaat dan mutu, Merek ?Y? dan Merek ?X? tidak berbeda secara significant dengan tingkat kepercayaan 95%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ekuitas Merek ?Y? lebih tinggi dibandingkan dengan ekuitas Merek ?X?. Akan tetapi Merek ?X? mempunyai ekuitas merek yang lebih tinggi dibandingkan dengan Merek ?Z?, Nestle, Calciskim, Prolene, Diabetasol, dan Femafit, Hasil analisis tabulasi silang menunjukkan bahwa profile responden (dalam hal umur, pendidikan dan pekerjaan) susu Merek ?X? tidak berhubungan dengan tingkat konsumsi susu. Profile responden dalam hal jenis kelamin mempunyai hubungan dengan tingkat konsumsi susu. Artinya responden dengan jenis kelamin wanita mempunyai kecenderungan tingkat konsumsi susu yang lebih tinggi dibandigkan dengan jenis kelamin laki-laki. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan setelah mempertimbangkan hasil analisa ekuitas merek adalah memperkuat posisi produk dalam hal image ?diet/langsing? dengan dukungan feature produk yang sesuai seperti tanpa gula, rendah kalori, dan tanpa lemak. Perluasan lini dan jenis produk dapat dipertimbangkan kembali . Dalam hal harga, perlu dipertahankan harga yang premium dengan menambah benefit lainnya bagi konsumen seperti pelayanan purna jual. Diskriminasi harga dan harga promosi perlu dijalankan. Penempatan produk disarankan untuk dapat rata di supermarket yang menjadi tempat belanja sehari-hari responden sedangkan dalam hal promosi, perlu dipertimbangkan ulang untuk menayangkan iklan dengan materi yang sama karena tidak mudah untuk diingat. Promosi lainnya seperti promosi di di outlet dan kegiatan public relation perlu dilakukan untuk mendukung program marketing. |