Alkali treated cottonii chip adalah bahan baku olahan dari rumput laut jenis eucheuma cottonii untuk memproduksi powder karagenan baik kategori "pet food" maupun "food grade" yang mempunyai aplikasi luas untuk "pet food", odol, "air freshener", daging olahan, es krim, susu, bir , dan lain sebagainya. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan rumput laut yang diperkirakan mencapai 555 jenis di perairan Indonesia dan dalam pengembangan industri yang berbasis bahan baku rumput laut terutama jenis eucheuma, gracilaria, gelidium dan Sargasum. Ekspor rumput laut kering dari Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan ekspor rumput laut dalam bentuk produk-produk olahannya. Hal ini menunjukkan belum banyak industri yang mampu mengolah rumput laut tersebut lebih lanjut baik menjadi produk setengah jadi (misalkan Alkali treated cottonii chip ATCC) maupun produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Sebagai gambaran potensi budidaya rumput laut di perairan Indonesia diperkirakan sebesar 482.400 ton kering per-tahun, sedangkan kemampuan untuk produksi Indonesia saat ini baru mencapai 10 % nya saja. Oleh karena itu kehadiran industri yang dapat memberikan nilai tambah lebih terhadap rumput laut sangat diharapkan untuk merangsang pertumbuhan budidaya rumput laut di Indonesia, terutama untuk menunjang perekonomian nasional lewat ekspor non - migas, apalagi dengan dukungan pemerintah saat ini terhadap eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, maka diharapkan pemerintah Indonesia akan mendukung lewat kebijakan - kebijakan yang kondusif dan merangsang tercapainya tujuan tersebut. Pendirian pabrik ATCC adalah salah satu perwujudan harapan tersebut, apalagi didukung dengan hasil analisa keuangan kelayakan proyek ini yang memberikan "Internal Rate of Return" sebesar 26,70 % (bandingkan dengan "Expected Return" sebesar 18 % ) dan "Discounted Payback Period" sebesar 4,95 tahun, semakin memperkokoh bahwa pendirian pabrik Alkali Treated Cottonii Chip adalah layak secara analisa keuangan. |