Anda belum login :: 24 Nov 2024 17:26 WIB
Detail
BukuAnalisa Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, dan Pertumbuhan Asset Perusahaan Terhadap Tingkat Resiko Saham
Bibliografi
Author: Widjaja, Emilia ; Udaya, Yusuf (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2003    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Emilia Widjaja's Master Theses.pdf (193.0KB; 96 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM-244
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pasar modal pada dasarnya menjembatani hubungan antara pemilik dana, dalam hal ini disebut sebagai pemodal ( investor ) dengan pengguna dana, dalam hal ini disebut dengan nama emiten ( perusahaan go public ). Di pasar modal inilah dijual berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang, baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, pulic authority, maupun perusahan swasta.
Bursa efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. Salah satu instrumen yang diperdagangkan di bursa efek ini adalah saham. Bagi para investor, saham merupakan salah satu pilihan investasi yang dapat digunakan untuk memaksimumkan penghasilan.
Investasi saham merupakan salah satu investasi yang menarik namun tergolong beresiko tinggi. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong beresiko tinggi karena sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, misalnya perubahan politik, ekonomi, moneter, maupun perubahan yang terjadi didalam industri dan perusahaan itu sendiri. Perubahan yang terjadi dalam faktor-faktor inilah yang dapat menyebabkan naik turunnya harga saham di bursa.
Naik turunnya harga saham ini tentunya sangat mempengaruhi return yang diperoleh para investor. Jika hasil yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang diharapkan diakibatkan oleh fluktuasi yang terjadi dalam harga saham, inilah yang disebut sebagai resiko saham.
Mengingat pentingnya faktor resiko sebagai faktor yang harus dipertimbangkan pada saat melakukan investasi, maka, penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai tingkat resiko saham yang ditinjau dari sudut faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Pertumbuhan Asset Perusahaan. Adapun saham-saham yang dijadikan obyek penelitian adalah saham-saham yang termasuk dalam kategori LQ 45 secara terus menerus dari tahun 1997 ( quarter 2 ) sampai tahun 2000 ( quarter 1 ) dengan total emiten sebanyak 17 perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian beberapa ahli, ditemukan hasil ketiga faktor tersebut mempengaruhi tingkat resiko saham. Penelitian yang dilakukan oleh Beaver, Kettler, dan Scholes ( 1970 ) terhadap besarnya pertumbuhan aset perusahaan menunjukkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan nilai aset perusahaan maka secara signifikan semakin besar resikonya Selain itu, penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Christie ( 1982 ), Black and Cox ( 1976 ), Schwert ( 1989 ), dan French, Schwert, and Stambaugh ( 1987 ) menyimpulkan bahwa tingkat kepekaan saham ( volatily ) akan meningkat ketika DER ( Debt to Equity Ratio ) meningkat ( Schwert, 1992: 50-51 ). Semakin tinggi hutang perusahaan, semakin tinggi tingkat Debt to Equity Rationya. Sementara berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Beaver et.al., ( 1970 ) diambil kesimpulan bahwa semakin besar tingkat variabilitas earning ( EPS ), maka semakin besar resiko pemegang saham.
Untuk mengetahui pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap resiko saham dilakukan uji statistik regresi berganda dengan menggunakan program komputer SPSS. Dari hasil analisa data, diperoleh kesimpulan bahwa ketiga faktor tersebut secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko saham sebesar 16.3% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain diluar variabel penelitian seperti kondisi ekonomi, perubahan politik, dll. Untuk itu, ketersediaan informasi yang lengkap mengenai kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek, kondisi sosial-politik-ekonomi Indonesia ( misalnya : tingkat suku bunga, inflasi, kurs tukar mata uang ) merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui para investor sebelum melakukan keputusan investasi khususnya di pasar modal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)