Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:49 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Kualitas Emotional Intelligence Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas VI Berdasarkan Keikutsertaan Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara Di Sekolah Dasar Islam Dian Didaktika
Bibliografi
Author:
Hendriastuti, Aloysia
(Advisor);
Lydiani, Saskia
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2004
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Saskia Lydiani's Undergraduated Theses.pdf
(158.0KB;
17 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FKIPK-248
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Kecerdasan Emosional ( Emotional Intelligence ) adalah suatu kemampuan
yang terkait dengan kehidupan sosial seseorang untuk melatih ketrampilan diri dalam
memantau perasaan, baik pada diri sendiri maupun orang lain, dapat memilah dan
memahami masing-masing perasaan itu serta dapat menggunakannya dalam tujuan
untuk membimbing pikiran dan tindakan. Manifestasi dari kemampuan tersebut akan
tercermin pada perilaku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial seseorang dan
membuat dirinya bahagia serta sekaligus bermakna bagi lingkungannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
Emotional Intelligence antara peserta didik yang mengikuti dengan yang tidak
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di kelas VI Sekolah Dasar Islam
Dian Didaktika. Jenjang kelas VI Sekolah Dasar dipilih karena bagi kelompok yang
memiliki minat pada musik, mereka tela h selama 3 tahun berturut-turut mengikuti
kegiatan paduan suara. Pertimbangan lain adalah karena kelas VI berada pada tahap
usia kanak-kanak akhir yang disebut sebagai masa-masa sulit dalam penyesuaian diri.
Untuk membantu dalam hal penyesuaian diri inilah penulis hendak
mengetahui Emotional Intelligence peserta didik, terkait dengan keikutsertaan
mereka pada kegiatan Paduan Suara sebagai bagian dari kegiatan bermusik. Seperti
diketahui musik memegang peranan dalam menggali, mengolah dan meningkatkan
perasaan seseorang. Seseorang yang telah dapat mengenali perasaan dirinya akan pula
dapat mengenali perasaan orang lain.
Selanjutnya bila seseorang telah mengenal dirinya iapun akan dapat mengenal dan
mengendalikan emosinya sehingga dapat berpikir jernih pada setiap tindakannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif,
dengan menggunakan uji perbedaan Emotional Intelligence antara kelompok yang
ikut dengan yang tidak ikut kegiatan paduan suara. Subyek penelitian berjumlah 30
peserta didik dari masing-masing kelompok. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian dengan
memakai komponen pernyataan berdasarkan Teori dari Reuven Bar-On yang
membagi komponen berdasarkan 5 ranah yaitu masing-masing : ranah intrapribadi,
ranah antarpribadi, ranah penyesuaian diri, ranah pengendalian stres dan ranah
suasana hati secara umum. Dari tiap-tiap ranah dijabarkan lagi sebanyak 15 butir
indikator sehingga keseluruhannya berjumlah 75 butir soal. Untuk penghitungan
realibilitas, validitas dan t. hitung menggunakan Program Statistical Package for
Social Sciences (SPSS). Dari hasil uji coba terkumpul 31 butir pernyatan yang valid,
dengan nilai reliabilitas sebesar 0,85.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kualitas Emotional
Intelligence antara kelompok yang mengikuti dengan yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler paduan suara. Kelompok yang mengikuti paduan suara cenderung
lebih baik kualitas Emotional Intelligence-nya dibanding kelompok yang tidak
mengikuti paduan suara.
Berdasarkan penelitian ini penulis berharap seni musik dimasukkan dalam
kurikulum sekolah mulai tingkat sekolah dasar, karena melalui musik akan
didapatkan keseimbangan antara aspek intelektual dan emosi, yang dapat
menghasilkan individu yang tak hanya pandai tetapi juga berbudi luhur dan
berbudaya. Selain itu kunci sukses seseorang memang tidak terpatok pada Intelectual
Quotient semata tetapi juga pada Emotional Intelligencenya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)