Di tahun 2000, Terminix Indonesia merasakan adanya kemajuan pesat dalam bisnis pengendalian hama di Indonesia. Tetapi perusahaan juga merasakan bahwa kemajuan di pasar retail tidak setinggi di pasar industri. Hal ini disebabkan karena selama ini terminix menjalankan strategi pemasaran tanpa pembedaan (Undifferentiated Marketing), sedangkan konsumen memiliki kebutuhan, keinginan dan tingkat kepuasan yang semakin beragam. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelompokan segmen yang lebih homogen melalui segmentasi pasar (post-hoc), dan penentuan profil tiap segmen sehingga perusahaan dapat mengetahui bagaimana memuaskan konsumennya. Penelitian yang dilakukan bersifat survei deskriptif (Descriptive Survey ). Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuestioner berbentuk surat (Mail Questionnaire), sedangkan pengumpulan data sekunder melalui riset pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode teknik sampel kuota (Quota Sampling Technique), dimana respondennya adalah pelanggan yang masih terikat kontrak dengan Terminix dan dipadukan dengan metode teknik pemilihan sampel atas dasar maksud tertentu (Purposive Sampling Technique) dalam pengambilan sampel di tiap cabang. Untuk mengelompokkan segmen digunakan analisis cluster. Landasan segmentasi yang digunakan adalah manfaat yang dicari konsumen melalui atribut-atribut dalam pemilihan jasa perusahaan pengendalian hama yaitu ketepatan waktu, efektifitas, pengetahuan dan keahlian, peralatan dan teknologi canggih, keselamatan, kecepatan menanggapi keluhan, laporan lengkap, harga, layanan telepon 24 jam, keramahan dan kejujuran karyawan. Untuk menentukan profil segmen, digunakan atribut-atribut geografis, demografis dan perilaku pembelian. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya 4 segmen dengan profilnya masing-masing yaitu : Segmen I (Peduli Keselamatan), Segmen II (Peduli Etika), Segmen III (Peduli Harga) dan Segmen IV (Peduli Kualitas). Perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian yakni dengan mengetahui segmen dan profilnya masing-masing sehingga dapat mengetahui kebutuhan, keinginan dan cara memuaskan tiap segmen tersebut yaitu dengan melakukan strategi pemasaran dengan pembedaan (Differentiated Marketing). |