Anda belum login :: 24 Nov 2024 04:41 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisa Penggunaan Metode Z Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi Kasus Pada Bank U Di Indonesia)
Bibliografi
Author:
Astuti, Tri
;
Salib, Saroyini Wuryan Rahayu
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2002
Jenis:
Theses - Master Thesis
Fulltext:
Tri Astuti's Master Theses.pdf
(211.0KB;
50 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM-245
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Dampak negatif krisis ekonomi terhadap dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank-bank yang mengalami kesulitan keuangan sehingga menyebabkan bangkrutnya usaha tersebut. Salah satu bank yang mengalami hal ini adalah Bank U. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/25/ PBI/2001 Bab III tentang Bank Dalam Pengawasan Khusus, pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa Bank yang dinilai mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya adalah Bank yang tidak memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) sebesar 8%. Disamping itu, peneliti ingin mengutarakan bahwa ada sebuah model yang dapat memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan yang dikembangkan oleh Edward I. Altman dan lebih dikenal dengan Model Z. Dengan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana kelangsungan hidup Bank U bila dilihat dari nilai CAR dan bila dilihat dari nilai Z. Selain itu, peneliti juga ingin melihat apakah ada hubungan antara nilai CAR dan Nilai Z tersebut.
Obyek yang diteliti dalam tesis ini adalah Bank U. Bank U adalah salah satu bank umum di Indonesia yang berdiri pada tanggal 30 Agustus 1990 dan menjadi bank devisa pada tanggal 26 September 1990. Pada tahun 1998, Bank U mengalami defisiensi modal akibat dari kerugian yang dialami. Kerugian tersebut disebabkan oleh negatif spread yang harus dijalani oleh Bank U dengan tingginya suku bunga pinjaman pada tahun tersebut.
Menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada paragraf pertama, peneliti mengumpulkan data keuangan Bank U dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2001. Dari data-data tersebut, diperoleh nilai CAR selama sepuluh periode. Nilai CAR dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1997 masih berada di atas syarat minimum CAR sebesar 8%. Namun pada tahun 1998 nilai CAR Bank U menurun tajam menjadi ?43,72% akibat dari kerugian yang dialami. Untuk meningkatkan nilai CAR, Bank U harus mengikuti Program Rekapitalisasi dengan penambahan modal dari pemerintah sebesar Rp. 5.063 miliar. Sejalan dengan target Program Rekapitalisasi tersebut, Bank Indonesia memberi keringanan kepada bank umum di Indonesia dalam memenuhi kewajiban modal minimum (CAR) yaitu secara bertahap sebesar 4% pada akhir tahun 2000 dan 8% pada akhir tahun 2001. Dengan Program Rekapitalisasi, CAR Bank U meningkat menjadi 4,59% pada tahun 1999 dan 4,48% pada akhir tahun 2000. Tetapi program tersebut hanya dapat menyelamatkan Bank U selama dua tahun, karena pada tahun 2001, CAR Bank U kembali turun menjadi ?17,11%.
Perhitungan nilai Z? Bank U tahun 1992 ? 2001 mengindikasikan adanya kebangkrutan karena nilai Z? selama sepuluh periode tersebut kurang dari 1.10. Penyebab utama buruknya nilai Z? selama periode penelitian adalah kecilnya rasio Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) dengan Total Aktiva. Rata-rata rasio ini selama sepuluh tahun adalah minus 0.09534. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank U dalam menghasilkan laba selama sepuluh tahun tersebut masih sangat kecil.
Untuk melihat hubungan antara nilai Z? dengan nilai CAR, maka dilakukan perhitungan korelasi. Hasil perhitungan korelasi selama periode 1992 ? 2001 menunjukkan angka 0.963. Hal ini berarti bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah kuat dan dengan uji korelasi hubungan tersebut terbukti signifikan. Tetapi karena terjadi krisis perbankan sejak tahun 1998, maka peneliti membedakan dua periode untuk perhitungan korelasi, yaitu periode 1992 ? 1997 (sebelum krisis) dan periode 1998 ? 2001 (sesudah krisis). Perhitungan korelasi antara nilai Z? dengan nilai CAR pada periode 1992 ? 1997 menunjukkan angka 0.980. Hal ini berarti hubungan kedua variabel tersebut kuat dan dengan uji korelasi, hubungannya memang signifikan. Pada periode sesudah krisis (1998 ? 2001), angka koefisien korelasinya adalah 0.947 yang berarti hubungan antara nilai Z? dengan nilai CAR adalah kuat, tetapi uji korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut pada periode setelah krisis perbankan tidak sign
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)