Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari individu dalam merespon atau bereaksi terhadap suatu obyek secara konsisten. Respon tersebut berdasarkan proses evaluatif dalam diri individu yang berupa dukungan maupun penolakan, positif atau negatif terhadap obyek tersebut. Religiusitas adalah sikap batin pribadi setiap manusia dihadapan Allah yang sedikit banyak merupakan misteri bagi orang lain, yang mencakup totalitas kedalaman pribadi manusia (Dister, 1982). Religiusitas ini dapat diukur melalui dimensi ritual, ideologi, intelektual, pengalaman, dan keterlibatan individu secara konsekuen dalam agamanya (Glock Stark, 1967). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap anggota Legio Maria di Kuria Mater Dei terhadap religiusitas legioner. Sampel Penelitian ini sebanyak 31 Anggota aktif dan 31 anggota auksilier Legio Maria yang berusia 41 – 60 tahun di Kuria Mater Dei. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan metode penelitian kuantitatif, yaitu mencari perbedaan sikap terhadap religiusitas antara anggota aktif dan auksilier Legio Maria. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala sikap. Skala sikap berisi pernyataan mengenai dimensi pengalaman, dimensi ideologi, dimensi ritual, dimensi intelektual, dan dimensi konsekuen. Hasil uji coba instrumen menunjukkan adanya 42 pernyataan yang valid, dengan reliabilitas 0,9065. Hasil analisis uji t adalah sebesar 0,03 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil ini disimpulkan tidak ada perbedaan sikap terhadap religiusitas yang signifikan antara anggota aktif dan auksilier. (t tabel = 1,67). Dari hasil penelitian ini dapat juga disimpulkan bahwa anggota masih memiliki sikap yang positif terhadap religiusitas legioner. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pembimbing rohani dan dapat menjadi gambaran dalam menyusun program pembinaan bagi Legioner. Pembinaan perlu dilakukan agar sikap yang positif terhadap religiusitas legioner secara konsisten dapat diwujudkan dalam perilaku anggota. Hal ini dapat dilakukan melalui pembinaan dan pemberian informasi yang benar mengenai sistim Legio Maria, pengetahuan di bidang moral dan sosial, sehingga anggota benar-benar mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama, serta dapat menjadi anggota Gereja yang partisipatif. |