Anda belum login :: 24 Nov 2024 15:45 WIB
Detail
ArtikelMarket Over Reaction in The Indonesian Stock Market  
Oleh: Susiyanto, Muhammad Fendi
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: KELOLA Gadjah Mada University Business Review vol. VI no. 16 (1997), page 88-100.
Topik: reactions; market over reaction; capital market; indonesia; market adjusted abnormal returns; single index model
Fulltext: KK11.4 6(16) 97 88-100.pdf (218.0KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK11.4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSecara informasional, pasar modal dikatakan efisien apabila harga sekuritas - sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang tersedia dan relevan (fama, 1970). Namun demikian, tahun - tahun belakangan ini banyak perhatian ditujukan pada kecenderungan reaksi pasar yang berlebihan dalam merespon informasi baru yang baik (good news) maupun yang tidak baik (bad news). Fenomena reaksi berlebihan (overreaction) ini merupakan suatu manifestasi dari ketidakefisienan pasar (de bondt dan thales, 1985). Beberapa studi baru terhadap perilaku harga saham menemukan bahwa sekuritas - sekuritas yang mempunyai return abnormal positif (negatif) pada periode pembentukan (formation period) akan mempunyai return abnormal negatif (positif) pada periode selanjutnya (subsequent test period). Tulisan ini menguji hipotesis tentang reaksi pada pasar modal indonesia, dengan sampel random sebanyak 114 saham perusahaan. Data yang digunakan adalah data harga saham mingguan selama periode tahun 1994 - 1996. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode market - adjusted abnormal return dan SIM - adjusted abnormal return menyatakan bahwa secara rata -rata kinerja portfolio kalah mengungguli (outperform) kinerja portfolio menang. Namun demikian, portolio kalah tidak menunjukkan kinerja yang positif dan hanya pada portfolio menang yang menunjukkan adanya efek reaksi berlebihan. Temuan ini mendukung bahwa secara signifikan ada efek reaksi berlebihan pada pasar modal indonesia, konsisten dengan temuan de bond dan thaler (1985). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perbedaan risiko antara portfolio kalah dengan portfolio menang yang diukur dengan CAPM - beta tidak dapat menjelaskan efek reaksi berlebihan yang terjadi pada pasar modal indonesia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)