PT. X sebuah perusahaan berskala kecil menengah yang memproduksi furniture dan wood working dengan orientasi ekspor. Perusahaan mengalami defisit usaha yang terus-menerus, akibat semakin turunnya nilai jual karena persaingan global, sedangkan biaya produksi terus meningkat.
Saat perusahaan mempertimbangkan untuk menjalin kerjasama (ekspor) dengan Home Direct, sebuah perusahaan Jepang untuk memproduksi dining set dan
kayu pinus, namun perusahaan harus melakukan investasi barang modal (capital
expenditure) untuk merealisasikan kerja sama.
Tujuan tesis adalah untuk melakukan analisa terhadap kelayakan keuangan proyek ekspor tersebut dan menentukan pada batas berapa NPV proyek akan negative sehingga tidak layak untuk diterima.
Penelitian dilakukan dengan metodologi dimana akan dilakukan analisa dan komparasi secara sistematis terhadap fakta-fakta dan data yang dikumpulkan, meliputi analisa perkiraan awal investasi, proyeksi aliran kas dan anggaran modal dengan motode Net Present Value. ProfItability Index, Internal Rate of Return dan Discounted Pavhack Period. Pada bagian akhir juga dilakukan analisa risiko dengan metode Sensitivity Analysis dan Scenario Analysis.
Hasil penelitian dengan melihat NPV sebagai kriteria utama untuk penilaian
investasi, serta mempertimbangkan juga hasil-hasil menurut motode yang lain,
menunjukkan bahwa Net Prevent Value proyck ekspor sebesar Rp. 272.872.356, Profitability Index sebesar,1,3 , Internal of Return sehesar 30,02% dan Discounted Payback Period selama 22 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa usulan
investasi proyck ekspor dapat diterima atau layak untuk dilaksanakan. Namun risiko investasi sangat tinggi, hal dapat dilihat sensitivitas harga jual, nilai tukar, harga material, unit yang sangat sensitive terhadap NPV dan expected iVPVdari ketiga yang dihuat sehesar Rp. 678.559.839, dengan risiko penyimpangan (standar deviasi) sebesar Rp. 1.754.319.565, atau koetisien variance sebesar 259 %.
NPV Proyek akan negatif sehingga tidak Iayak untuk dilaksanakan apabila:
a. Harga jual lebih rendah USS atau
b. Nilai tukar rupiah menguat terhadap USD sehingga Iebih rendah Rp.8.243,- atau
c. Harga bahan baku rata-rata naik lebih 3,2 yang diasumsikan atau
d. Jumlah penjualan lebih rendah 23.100 unit. |