PT.KramaYudha Ratu Motor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan niaga dengan merek Mitsubishi.Sebagai pabrik perakitan kendaraan,PT.KramaYudha Ratu Motor pada dasarnya tidak memiliki bahan baku utama,karena pabrik ini hanya bertugas merakit komponen-komponen yang telah dipesan. Korban kecelakaan kerja yang tejadi di perusahaan tersebut rata-rata 2-3 kali setiap bulannya. Untuk menekan jumlah kecelakaan kerja maka perlu diadakan penelitian tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penelitian berdasarkan perhitungan Ratio kekerapan (frekuensi) cidera dan keparahan (severity) cidera kecelakaan kerja, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi pada PT.KramaYudha Ratu Motor. Untuk perhitungan ratio kekerapan cidera dan ratio keparahan cidera menggunakan data yang ada di perusahaan. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kecelakaan berdasarkan teori akar kecelakaan kerja. Dimana pemilihan faktor penyebab tersebut menggunakan diskusi dengan para experts. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara faktor penyebab dengan kecelakaan kerja digunakan perhitungan metode korelasi dan perhitungan regresi sederhana untuk melihat linearitas hubungan faktor-faktor penyebab kecelakaan. Dari hasil perhitungan,diperoleh nilai rata-rata ratio kekerapan cidera adalah 14,42 ≈ 15 korban kecelakaan terjadi setiap juta man-hours kerja sedangkan nilai rata-rata ratio keparahan cidera adalah 1106,22 hari hilang dalam waktu satu juta jam produktif. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja adalah faktor manusia,faktor lingkungan, dan faktor penyimpangan kebijakan K3. Hasil perhitungan korelasi kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah factor manusia sebesar 0,97, yang kedua adalah faktor penyimpangan kebijakan K3 sebesar 0,953, dan faktor lingkungan sebesar 0,557. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis dapat dilakukan evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja perusahaan berdasarkan prinsip zero accident (0%) Usulan perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah,lebih memprioritaskan pengawasan langsung terhadap penerapan K3 pada lantai produksi,mengadakan program-program pembinaan dan pelatihan K3 bagi para pekerja dan bersikap disiplin terhadap kebijakan K3 yang berlaku. |