Anda belum login :: 17 Feb 2025 07:31 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Optimalisasi Rehabilitasi Konsep Diri Remaja Mantan Pecandu (recovering addict) Di Pusat Rehabilitasi Narkoba Di Jakarta
Bibliografi
Author:
Tobing, Tambok Pingkan Fiona
;
Adella, Viera
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2004
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Tambok Pingkan Fiona Tobing's Undergraduated Theses.pdf
(292.0KB;
47 download
)
T. Pingkan F.L.Tobing's - INTISARI.pdf
(209.34KB;
2 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-515
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara jenis kelamin dan optimalisasi rehabilitasi konsep diri remaja mantan pecandu di pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta. Masalah perbaikan kembali konsep diri menarik untuk diteliti karena setelah melalui perawatan secara fisik (detoksifikasi), hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah segi psikis dari mantan pecandu; yaitu mengenai proses rehabilitasi konsep diri. Menurut Fitts (1971), rehabilitasi konsep diri terdiri dari 3 hal yaitu; kebutuhan untuk rehabilitasi (the need), kemudahan untuk mencapai rehabilitasi konsep diri (the ease), dan gangguan proses aktualisasi diri dikarenakan oleh kerusakan serius pada kondisi fisik, mental, emosi atau sosial (the diverted). Ketiga hal tersebut di atas mempengaruhi optimalisasi dari rehabilitasi konsep diri para mantan pecandu.
Masalah ketergantungan narkoba yang pernah dialami oleh remaja pecandu mengakibatkan rusaknya konsep diri mereka sehingga dibutuhkan perbaikan kembali konsep diri untuk menjadi lebih positif lagi. Pusat rehabilitasi narkoba merupakan salah satu sarana yang berperan penting dalam membantu perbaikan konsep diri mantan pecandu narkoba.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional untuk menguji kedua variabel yaitu jenis kelamin dan rehabilitasi konsep diri. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan responden remaja mantan pecandu narkoba yang sedang menjalani masa after care di pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian lapangan (field) sebanyak 40 orang dengan rentang usia 16-22. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan jenis sampling bertujuan (puspossive sampling). Peneliti menggunakan alat ukur berupa kuesioner, yaitu kuesioner optimalisasi rehabilitasi konsep diri yang dibuat berdasarkan teori-teori Fitts (1971) mengenai dimensi-dimensi konsep diri dan rehabilitasi konsep diri.
Berdasarkan hasil uji korelasi point biserial terhadap 20 orang mantan pecandu pria dan 20 orang mantan pecandu wanita yang sedang dalam fase after care di pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan optimalisasi rehabilitasi konsep diri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama menjalani program after care di pusat rehabilitasi narkoba, subyek wanita menjalankan rehabilitasi konsep diri dengan lebih optimal dibandingkan dengan subyek pria.
Penelitian ini berguna untuk mengkondisikan bahwa rehabilitasi konsep diri penting untuk dilakukan, baik bagi para remaja mantan pecandu pria maupun wanita. Khususnya bagi subyek pria yang berorientasi pada diri atau ?self-oriented? dan mementingkan segi peraihan (achievement) yang hanya bersifat jangka pendek, maka perlu untuk diperkenalkan mengenai kemampuan sosial. Dalam hal ini, konsep diri yang positif merupakan modal penting untuk pemenuhan kebutuhan jangka panjang individu, yaitu menunjang penyesuaian diri (adjustment) dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mendukung kebutuhan akan peraihan/ prestasi. Sementara bagi remaja mantan pecandu wanita, diharapkan mereka dapat benar-benar menghayati pentingnya konsep diri yang positif sebagai modal untuk menjalankan relasi sosial dengan baik. Selain itu juga pihak orang-tua (keluarga) subyek wanita diharapkan tidak menutup-nutupi masalah ketergantungan narkoba anak mereka dan yakin bahwa pusat rehabilitasi narkoba dapat membantu pemulihan baik secara fisik maupun psikis, dalam hal ini perbaikan konsep diri. Terakhir,bagi institusi yang bersangkutan (pusat rehabilitasi narkoba), perlu lebih memperhatikan mengenai 3 kategori rehabilitasi konsep diri (the need, the ease, dan the diverted) untuk membangkitkan semangat mantan pecandu agar selalu fokus dalam usaha melakukan perbaikan konsep diri. Hal ini penting untuk dilakukan agar selama masa after care, subyek mantan pecandu tidak merasa bosan dan berhenti menjalani program tersebut, misalnya dengan mengupayakan program yang lebih menarik
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.203125 second(s)