Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya didirikan sebagai wujud partisipasi dalam mensukseskan pembangunan bangsa dan Negara melalui pengembangan, pengamalan ilmu dan penerapan aspek-aspek manajemen, berdasarkan nilai sosial budaya luhur yang dijiwai oleh Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam mencapai tujuannya, Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya mendasarkan semua usaha yang dilakukan pada perkembangan kebutuhan dunia usaha di Indonesia baik pada saat sekarang maupun masa-masa mendatang dan berpendapat bahwa sumber daya manusia merupakan harta dan kekuatan utama dalam mencapai tujuan. Karenanya untuk dapat melakukan fungsinya secara selaras, seimbang dan produktif. Perlu dibina suatu lingkungan kerja yang baik. Sehat dan serasi antara Pimpinan dan Karyawan terutama yang menyangkut mengenai kesejahteraan karyawan. Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah riset lapangan yaitu dengan melakukan wawancara atau peninjauan langsung ke institusi dan meminta keterangan dari para karyawan institusi yang berkompeten terhadap data-data yang diperlukan untuk mendukung penyusunan skripsi ini agar lebih konkret. Dalam sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan dan dijalankan dalam Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya sudah memperlihakan suatu alur sistem dan prosedur yang jelas dan memadai. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas yang jelas antar bagian yang mengurusi atau menangani masalah penggajian dalam institusi. Pengendalian intern yang dilakukan institusi juga sudah cukup memadai sehingga dapat meminimalisasi segala bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. Dalam hal penetapan kebijakan penggajian institusi juga sudah mengikuti atau mengaplikasikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.Namun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Antara lain institusi perlu lebih menyempurnakan kembali atau lebih mengembangkan sistem penggajian yang berbasis komputer agar lebih mempermudah tugas dari bagian yang terlibat dalam sistem dan prosedur penggajian dalam institusi, selain itu dapat juga menekan jumlah kesalahan yang terjadi. Kekurangan lainnya adalah belum adanya job description yang jelas antar bagian yang berwenang mengurusi penggajian sehingga sering terjadi karyawan merasa bingung jika harus mengurus masalah gaji, tetapi hal ini tidak terlalu mengganggu prosedur penggajian dalam institusi.Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan singkat bahwa institusi sudah memiliki sistem penggajian yang baik namun perlu sedikit disempurnakan agar dapat memberikan hasil yang lebih baik sehingga tujuan dari institusi dapat tercapai dengan baik. |