Anda belum login :: 25 Nov 2024 10:57 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Studi Kasus Pada Seorang Pria Yang Pernah Berperan Sebagai Waria Ditinjau Dari Teori Kognisi Sosial
Bibliografi
Author:
Bastaman, Hanna Djumanah
(Advisor);
Cahyandari, A.A. Istri Mas
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2003
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
A. A. Istri Mas Cahyandari's Undergraduated Theses.pdf
(250.0KB;
56 download
)
A A Istri Mas C (FP-433)'s Undergraduate Theses.pdf
(539.56KB;
6 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-433
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Identitas gender merupakan suatu konsep diri individu tentang keadaan dirinya sebagai laki-laki atau perempuan atau bukan keduanya yang dirasakan dan diyakini secara pribadi oleh individu. Identitas gender ini ditampilkan individu dalam bentuk kepribadian dan perilakunya, yang mengarahkan individu tersebut bagaimana perilaku yang seharusnya ia tampilkan sebagai laki-laki atau
perempuan. Pembentukan identitas gender ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Pengaruh lingkungan terhadap identitas gender ini juga dapat
menyebabkan perubahan dari identitas gender seseorang. Dalam hal ini, perubahan identitas gender dari laki-laki normal menjadi waria dan perubahan identitas gender dari waria menjadi laki-laki normal kembali. Fenomena waria di Indonesia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Boellstroff, identik dengan profesi sebagai penata rambut dan lingkungan kerja di salon. Namun tidak semua penata rambut menjalani kehidupan sebagai waria
seumur hidupnya. Ada sebagian kecil waria yang akhirnya kembali menjadi pria lagi dan menjalani kehidupan berkeluarga dengan istri dan anak, tanpa
menanggalkan profesinya sebagai penata rambut. Yang menjadi keunikan dalam penelitian ini adalah responden penelitian memulai hidup baru berkeluarga tanpa berusaha menghapus jejak masa lalunya, seperti dengan cara meninggalkan
lingkungan tempat tinggal lamanya dan pindah ke lingkungan baru yang tidak mengetahui masa lalunya. Keterbatasan informasi yang menjelaskan mengenai perubahan identitas gender dari waria menjadi pria kembali inilah yang mendasari tercetusnya penelitian ini. Adanya pengaruh lingkungan terhadap perubahan identitas gender
ini menyebabkan penelitian ditinjau dengan menggunakan pendekatan teori kognisi sosial. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mewawancarai satu orang responden yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah perubahan
identitas gender dari waria menjadi pria kembali memang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama dengan kehadiran role model yang sesuai. Pada saat perubahan ini terjadi, hal-hal yang menjadi tujuan dan yang mendorong responden untuk berperilaku waria telah berganti dengan tujuan baru. Responden juga telah memasuki tahap kedewasaan dan kemandirian, terutama dalam hal finansial, sehingga ia mampu memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya sebagai waria dan menjalani kehidupannya sebagai pria lagi. Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kognisi sosial. Hal-hal tersebut meliputi motif-motif apa saja yang mendasari perubahan identitas gender baik saat menjadi waria maupun saat responden kembali menjadi pria, nilai-nilai budaya dan agama tertentu serta karakteristik kepribadian seperti apa yang berpengaruh terhadap perubahan identitas gender ini. Oleh karena itu, disarankan agar dalam penelitian selanjutnya dilakukan hal-hal sebagai berikut: melakukan probing yang lebih spesifik terhadap jawabanjawaban responden, meneliti waria yang menjadi pria kembali namun tetap
bekerja di salon yang bukan miliknya, meneliti pria-pria yang bekerja sebagai penata rambut di salon, meneliti waria yang berprofesi sebagai perancang busana, meneliti usia rata-rata terjadinya perubahan identitas gender pada waria yang
kembali menjadi pria lagi, serta melakukan penelitian seperti ini lagi dengan menggunakan pendekatan teori yang lain untuk melihat hal-hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kognisi sosial ini.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)