Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, yang terletak di sebelah timur kota Jakarta, tepatnya di Tangerang Propinsi Banten merupakan pintu gerbang. Republik Indonesia. Terminal 2 (keberangkatan) antara tempat para calon penumpang domestik melaksanakan aktivitas dan segala keperluannya untuk berangkat ke luar negeri, dan tempat para turis mancangera beraktivitas dan mengurus segala keperluannya untuk pulang ke negaranya membawa kesan yang baik mengenai Indonesia. Oleh karena itu, dalam melayani masyarakat negeri ini serta para turis mancanegara, PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola, ingin memberikan yang terbaik. Namun, pada prosesnya, masih terdapat beberapa kekurangan, yang kelihatannya sepele, namun bisa mempengaruhi kinerja sistem. Dia ntaranya adalah ruang terminal yang kurang tertata dengan rapi, dengan sistem antrian yang berbedabeda antara maskapai penerbangan yang satu dengan yang lainya, serta ketersedianya fasilitas-fasilitas, serta rambu-rambu informasi. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa saja yang bisa mengakibatkan ketidaknyamanan penumpang, disebarkan kuesioner. Pertanyaan-pertanyan yang terdapat dalam kuesioner ini dibuat berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen fasilitas. Kuesioner ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%. Dari kuesioner ini, dapat diketahui juga fasilitas-fasilitas apa saja yang sangat membutuhkan perbaikan. Setelah mengidentifikasi pembahasan melalui kuesioner ini, dilakukan pengambilan data antrian, data mengenai ukuran terminal dan jumlah penumpang yang berguna untuk menganalisis perencanaan ruang. Selain itu, diambil juga data-data yang berhubungan dengan Manajemen Fasilitas seperti data operational service dan display, yang digunakan untuk menganalisis fasilitas. Berdasarkan hasil kuesioner dan analisis yang dilakukan pada setiap bahasan dengan membandingkannya dengan teori, ada beberapa usulan yang disajikan, seperti penambahan luas check-in counter, boarding lounge, dan penyeragaman antrian di check-in hall area. Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap sistem antrian snake queue, dimana mayoritas responden (53%) tidak merasa nyaman dengan antrian ini. Melalui analisis antrian tersebut, dapat diperkirakan jumlah check -in counter yang dibutuhkan. Dengan membenahi fasilitas yang ada serta menyesuaikan dengan prinsip manajemen fasilitas, diharapkan dapat meningkatkan mutu jasa dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Diharapkan juga, aliran aktivitas penumpang berjalan dengan baik dan lancar. |