Jasa banquet adalah suatu jasa penyedia makanan untuk acara resepsi pernikahan, seminar atau konferensi. Umumnya jasa banquet ini disediakan oleh hotel berbintang guna melengkapi fasilitas yang ada. Jasa banquet Hotel JHI sudah dikenal oleh masyarakat luas, dan juga sangat digemari. Pihak JHI memiliki kekurangan dalam hal operasional, seperti tidak dilakukannya costing dengan baik dan penetapan harga jual yang menggunakan kompetitor sebagai acuan. Kekurangan tersebut dapat mengakibatkan tidak tercapainya target profit yang diharapkan oleh manajemen JHI. Harga pokok produksi jasa banquet ini terdiri dari biaya bahan, manufacturing overhead, dan biaya complementary. Biaya
bahan merupakan unsur utama dalam perhitungan harga pokok sebab merupakan biaya yang terbesar jumlahnya. Bahan yang dimaksud disini berupa bahan pembuatan makanan seperti sayuran, daging, bumbu dapur, dan lain sebagainya. Biaya manufacturing overhead dalam jasa banquet relatif kecil jumlahnya. Hal ini disebabkan tidak adanya bahan tidak langsung dan nilai deperesiasi peralatan, pemakainan listrik, air serta telepon relatif kecil. Biaya complimentary adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memberikan pelayanan pelengkap kepada konsumen.
Penulis melakukan pengamatan terhadap posisi jasa banquet dalam industri yang disesuaikan dengan Diagram Boston Consulting Group (BCG). Dari pengamatan tersebut penulis menemukan bahwa posisi jasa banquet JHI adalah posisi Star. Jasa banquet pada posisi ini mengkontribusikan sumber dana internal yang cukup memuaskan bagi pihak JHI. Kondisi yang menguntungkan ini seharusnya membuat manajemen JHI lebih terampil dalam melakukan perencanaan, namun mereka malah menjadi lalai. Mereka menganggap dengan posisi yang sudah baik seperti sekarang ini maka costing yang berkesinambungan tidak terlalu diperlukan lagi. |