Peranan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Terhadap Perkembangan Daerah Riau  

Oleh:

Tukirin

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Widya: Majalah Ilmiah vol. 8 no. 74 (Nov. 1991), page 50.
Topik: riau; perkebunan inti rakyat (PIR)

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: MM47.5 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Propinsi Riau mempunyai luas daratan 9.456.161 ha, merupakan propinsi no. 2 terluas di sumatera setelah sumatera selatan. Daerah seluas itu hanya didiami oleh 2.677.258 penduduk dengan kepadatan 30 orang per km2. Jumlah penduduk yang demikian mempunyai berbagai macam profesi, antara lain : petani, pedagang, pengusaha, pegawai pertambangan dan pegawai negeri (Anonim, 1986). Bila ditinjau dari perbandingan jumlah penduduk dengan luas areal, terlihat tingkat kepadatan penduduk tergolong rendah, Apalagi jumlah penduduk yang sedikit tersebut tidak seluruhnya berhubungan dengan penggarapan tanah. Oleh karena itu kesempatan untuk ekstensifikasi pertanian masih terbuka lebar, untuk menunjang program ekstensifikasi perlu dukungan teknologi yang memadai dan management yang baik. perkebunan Inti Rakyat merupakan salah satu alternatif. Secara fisik daerah Riau terbagi dalam dua daerah besar yaitu riau kepulauan dan riau daratan. riau kepulauan mempunyai potensi besar di bidang perikanan dan pengembangan industri seperti yang dikenal sekarang ini di pulau batam. Riau daratan sangat potensial untuk pengembangan pertanian dan pertambangan. bentangan areal riau didominasi oleh topografi datarm berombak dan bergelombang meliputi areal sekitar 60 persen. Areal yang datar sebagian besar terdiri dari tanah gambut, tanah alivial dan tanah padsoli merah kuning. Tanah gambut mempunyai berbagai tingkat ketebalan dari..............

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali