Usaha untuk memberikan motivasi atau dorongan kepada pegawai termasuk faktor penting dalam perusahaan atau organisasi, akan tetapi tidak dapat dikesampingkan bahwa memotivasi pegawai merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan, dan kadang kala membingungkan karena berhubungan dengan faktor manusia. Maka dari itu pengetahuan mengenai cara memotivasi harus diketahui dan dikuasai sebaik-baiknya oleh setiap pimpinan atau setiap orang yang bekerja dengan menggunakan bantuan orang lain. Karena diperlukan data-data serta informasi-informasi yang akurat, maka beberapa metode penelitian yang telah penulis gunakan antara lain: Skala Likert yang digunakan untuk teknik penyusunan skala. Tingkat absensi dan labor turnover digunakan untuk pengukuran semangat kerja, serta dalam menentukan koefisien penentu (Kp), koefisien korelasi (Cr) dan Hipotesa, penulis menggunakan analisa korelasi Spearman. Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, pelaksanaan pemberian motivasi memiliki pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Bank Nagari. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien korelasi rank yang bernilai positif, yaitu sebesar 0,2741. Selain itu, pelaksanaan pemberian motivasi pada Bank Nagari mempengaruhi semangat kerja pegawai divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia sebesar 7,51% dan sisanya sebesar 92,49%. Oleh karena nilai koefisien penentu (Kp) kecil maka, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemberian motivasi yang diperoleh para pegawai Bank Nagari dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak penulis bahas dalam skripsi. Dalam pengujian hipotesis, diperoleh nilai Cr atau to sebesar 1,7569 yang berarti lebih besar dari nilai t? df (n ¿ ?) sebesar 1,686 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa apabila pelaksanaan pemberian motivasi dilaksanakan dengan efektif pada para pegawai divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, maka semangat kerja pegawai akan meningkat dan para pegawai akan memberikan yang terbaik untuk Bank Nagari. |