Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang secara terus menerus berubah-ubah dan membutuhkan dana yang besar untuk memenuhinya, maka perlu ditentukan suatu tingkat persediaan yang optimal sehingga biaya-biaya yang terkait dengan persediaaan dapat ditekan seminimal mungkin, sedangkan dalam pembahasan optimalisasi persediaan pada skripsi ini menggunakan pendekatan model Economic Order Quantity (EOQ). Perusahaan yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian adalah PT UNITEX Tbk yang merupakan suatu perusahaan tekstil terpadu dimana kegiatannya dimulai dari memintal kapas menjadi benang, menenun benang menjadi kain, dan kain yang telah melewati proses pencelupan. Karena ruang lingkup persediaan yang luas maka yang menjadi obyek penelitian adalah persediaan bahan baku kapas pada PT UNITEX Tbk untuk tahun 1999 . PT UNITEX Tbk pada tahun 1999 melakukan pemesanan bahan baku kapas sebanyak 12 kali dalam setahun, waktu interval pemesanan adalah 1 bulan dan jumlah pemesanan disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian melalui model EOQ maka untuk menciptakan optimalisasi persediaan dilakukan frekuensi pemesanan sebanyak 23 kali dalam setahun, waktu interval pemesanan 16 hari dan jumlah setiap kali pesan adalah 178.864 lbs kemudian bila pola-pola pemesanan dan tingkat pelayanan pada 99,9 % dapat dipertahankan maka persediaan pengaman optimal adalah 30.010 lbs dan titik pemesanan kembali adalah 403.135 lbs. Nilai pembelian rata-rata per bulan atas persediaan rata-rata berdasarkan pembelian aktual adalah Rp 3.677.750.054, berdasarkan pembelian EOQ adalah Rp 1.334.206.123,67 dan berdasarkan pembelian menurut jadual kebutuhan adalah Rp 1.879.458.161 sehingga bila pembelian EOQ yang dilakukan maka akan memberikan penghematan sebesar Rp 2.343.543.930,33 dibandingkan pembelian aktual dan penghematan sebesar Rp 545.252.037,33 dibandingkan pembelian menurut jadual kebutuhan. Biaya bunga per tahun atas persediaan rata-rata berdasarkan pembelian aktual adalah Rp 165.130.977,44, berdasarkan pembelian EOQ adalah Rp 59.905.854,95 dan berdasarkan pembelian menurut jadual kebutuhan adalah Rp 84.387.671,43 sehingga bila pembelian EOQ yang dilakukan maka akan memberikan penghematan sebesar Rp 105.225.122,49 dibandingkan pembelian aktual dan penghematan sebesar Rp 24.481.816,48 dibandingkan pembelian menurut jadual kebutuhan. Dengan demikian diusulkan agar perusahaan melakukan kebijakan pemesanan bahan baku kapas berdasarkan model EOQ sehingga proses produksi dapat berlangsung lancar, persediaan bahan baku tidak terlalu berlebihan serta dapat melakukan penghematan untuk nilai pembelian dan biaya bunga. |