Rumah sakit menghasilkan produk yang berbentuk jasa, yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Akhir-akhir ini, banyaknya rumah sakit yang berdiri menyebabkan meningkatnya persaingan untuk mendapatkan konsumen. Meningkatnya persaingan ini, menyebabkan perlunya diterapkan suatu sistim pemasaran di rumah sakit. Salah satu cara untuk dapat unggul dalam persaingan tersebut, adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada konsumen/pasien. Nilai kualitas pelayanan ditentukan oleh besarnya kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini dilihat dari kesenjangan yang ada antara harapan konsumen atas suatu pelayanan rumah sakit dengan realisasi pelayanan kesehatan yang diperoleh. Untuk mengukur kesenjangan tersebut digunakan metoda ServQual. Metoda ServQual terdiri dari 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu kehandalan, tanggapan, keyakinan, empati dan wujud fisik. Penulis menggunakan metoda ini untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap implementasi elemen 4P bauran pemasaran di RS.Atma Jaya. Sedangkan untuk mengetahui erat tidaknya hubungan antara kualitas pelayanan jasa kesehatan RS.Atma Jaya dengan tingkat kepuasan konsumen/pasien digunakan analisis korelasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, ternyata terdapat korelasi yang signifikan antara kuaiitas pelayanan kesehatan RS.Aima Jaya dan kepuasan konsumen. Selain itu, juga diketahui bahwa dari 4P bauran pemasaran tersebut ternyata elemen produk (jasa) yang memegang peranan paling penting dalam pemasaran suatu rumah sakit. Elemen produk berbentuk jasa yang dimaksud dalam suatu rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para tenaga medis. |