Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:38 WIB
Detail
ArtikelRepresentasi aktor sosial politik dan pertarungan makna dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tingkat provinsi di Pulau Jawa pada tahun 2018 di media massa daring dalam perspektif analisis wacana kritis model Theo Van Leeuwen  
Oleh: Joko Santoso, Wahyudi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 16: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keenam Belas Tingkat Internasional, page 489-494.
Topik: representation; battle of meaning; online mass media; critical discourse analysis of Theo van Leeuwen
Fulltext: 489-494 Wahyudi Joko Santoso.pdf (571.71KB)
Isi artikelPenelitian ini mengkaji representasi aktor sosial politik (calon kepala daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim) dan pertarungan makna (struggle of meaning) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Pulau Jawa pada tahun 2018 yang diberitakan oleh media massa daring. Van Leeuwen mengenalkan model AWK dengan cara meneliti posisi seorang/sekelompok aktor sosial yang sengaja tidak diberitakan (excluded) atau diberitakan namun dimarjinalkan dan direpresentasikan secara negatif. Sebaliknya, aktor sosial politik lainnya ditampilkan secara dominan (included) dan direpresentasikan secara (lebih) positif. Dalam realitasnya, seorang/sekelompok aktor sosial yang tidak diberitakan/dimarjinalkan tersebut belum tentu sama sebagaimana yang direpresentasikan oleh media massa karena pada kahikatnya ia tidaklah netral. Ia cenderung berpihak kepada aktor sosial tertentu yang didukungnya. Hal itu disebut dengan practice discourse. Tujuan penelitian ini adalah untuk menngungkap representasi (citra) aktor sosial dan makna-makna sosial politik yang ingin direpresentasikan dan dipertarungkan oleh media massa daring dalam konstelasi Pilkada 2018. Sumber data berasal dari media massa daring papan atas, yakni merdeka.com (Jabar), suaramerdeka.com (Jateng), dan jawapos.com (Jatim). Metode pengumpulan data digunakan metode simak, yakni menyimak representasi aktor sosial politik dan pertarungan makna yang direpresentasikan oleh keempat media massa tersebut dengan teknik simak bebas libat cakap. Adapun pisau analisis yang digunakan adalah teori wacana kritis van Leeuwen dan beberapa referensi analisis wacana yang bersifat eklitis.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)