Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:19 WIB
Detail
ArtikelStrategi tindak tutur permintaan dalam bahasa korea oleh mahasiswa program studi bahasa korea di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia  
Oleh: Pramania Adnyana, Putu
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 16: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keenam Belas Tingkat Internasional, page 384-388.
Topik: Korean language; Request speech acts; Culture; Discourse Completion Test
Fulltext: 384-388 Putu Pramania Adnyana.pdf (315.39KB)
Isi artikelPembelajaran bahasa asing disertai dengan pembekalan pemahamanbudaya diyakini dapatmeningkatkan kemampuan berkomunikasi para pembelajar bahasa tersebut.Terutama, saat mempelajaribahasaasing yang memiliki aspek-aspek kesantunan yang cukup kompleks, seperti bahasa Korea. Salah satu tindak tutur dalam bahasa Korea yang perlu dikuasaioleh penutur bahasaIndonesia yang mempelajari bahasa Korea sebagai bahasa asingadalah tindak tuturpermintaan. Aspek sosiokultur dan sosiolinguistik perlu diperhatikan karena ketika menyatakan permintaan, terjadi negosiasi antara pembicara dan lawan bicara.Pembicara menginginkan pendengaruntuk melakukan suatu tindakan dan pendengarharus melakukan usaha untuk memenuhi keinginan pembicara. Oleh karena itu, pembicara harus dapat mengkonstruksi kalimat dengan memperhatikan aspek sosiokultur dan sosiolinguistik. Kedua aspek ini menentukan apakah suatu permintaan dapat tersampaikan dengan baik dan tepat kepada penutur asli bahasa Korea atau tidak. Makalah ini bertujuan untuk memaparkanstrategi yang digunakan oleh mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea di Universitas Indonesiadalammerealisasikan tindak tutur permintaandalam Bahasa Korea. Dalam penelitian ini, datadikumpulkan dengan menggunakanDiscourse Completion Testdenganmelibatkan tiga kelompok responden, yaitu mahasiswa Program StudiBahasadan KebudayaanKorea Universitas Indonesia(MKI), penutur asli bahasa Indonesia (PBI) dan penutur asli bahasa Korea (PBK).Data dari kelompok responden PBI dan PBKakan digunakan sebagai pembandingdalam menganalisis data responden utama (MKI).Hasil penelitianmenunjukkan bahwa strategi menyatakan permintaan yang paling banyak digunakan oleh responden MKI adalah pertanyaantentang kemungkinan (QP),pertanyaan tentang kesediaan (QW) dan kalimat imperative (MD). Pada responden PBI dan PBK pun ditemukan bahwa pertanyaan tentang kemungkinan (QP) paling banyak dipakai sebagai strategi menyatakan permintaan. Penggunaan ketiga strategi ini dapat disertai dengan penggunaan kata keterangan ‘jom (sedikit)’, kata kerja bantu ‘ju-’, eomi ‘-si-’ atau ‘-seyo’ dan pemilihan kata kerja yang bervariasi untuk memperhalus tindak tutur permintaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)