Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:16 WIB
Detail
ArtikelKontribusi penggunaan metode total physical response dalam penyajian materi kalimat imperativ dan kata benda dalam kasus akkusativ Bahasa Jerman  
Oleh: Karuna, Kalvin ; Serpara, Henderika
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 16: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keenam Belas Tingkat Internasional, page 259-262.
Topik: total physical response; Imperative; Akkusativ
Fulltext: 259-262 Kalvin Karuna, Henderika Serpara.pdf (256.04KB)
Isi artikelBahasa Jerman sebagai salah satu bahasa asing yang diajarkan di Indonesia memiliki perbedaan struktur dengan bahasa Indonesia sehingga sering menjadi penyebab kesulitan belajar. Oleh karena itu dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dalam menyajikan materi sehingga mempermudah mahasiswa dalam memahami dan mengunakan materi yang dipelajarinya, salah satu metode yang dapat digunakan adalah total physical response. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan aktivitas dan respons mahasiswa terhadap setiap perintah lisan yang diberikan, (b) mendeskripsikan kontribusi penggunaan metode total physical response dalam penyajian materi “Imperativ” dan kata benda dalam kasus “Akkusativ”, pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman yang belum pernah belajar Bahasa Jerman pada jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuntitatif. Data kualitatif yang diperoleh melalui catatan pengamatan aktivitas selama proses perkuliahan berlangsung dianalisis secara deskriptif kualitatif sementara data hasil belajar, yang diperoleh melalui tes, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menelitian menunjukkan dua hal, pertama, dari sisi proses, penggunaan teknik total physical response secara variatif dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa secara aktif antara lain (a) mahasiswa secara langsung dapat mempraktekan penggunaan kalimat “Imperativ” bentuk “du” maupun bentuk “Sie”, bahkan dalam bentuk kalimat tanya dalam memberikan perintah atau melakukan permintaan sesuai konteks penggunaannya, (b) mahasiswa dapat dengan mudah mengidentifikasi kata-kata benda dalam kasus Akkusativ yang disebutkan, (c) mahasiswa saling membantu dan mengoreksi kesalahan temannya, (d) mahasiswa berkonsentrasi penuh karena harus memahami perintah/permintaan pasangannya serta melaksanakan perintah atau permintaan tersebut. kedua : Partisipasi aktif dalam perkuliahan berkontribusi terhadap hasil belajar khususnya materi kalimat imperativ dan kosa kata, terutama kata benda dalam kasus akkusativ. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan peningkatan rata-rata hasil yang diperoleh mahasiswa. Temuan ini memberikan kejelasan bahwa konstruksi kalimat imperative Bahasa Jerman yang cukup rumit, tidak harus dijelaskan secara teoretis tetapi dapat diperagakan langsung melalui metode total physical response, baik melalui teknik permainan, situative Sprechübungen, maupun secara klasikal. Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahwa pertimbangan oleh para praktisi pembelajaran Bahasa dalam perencanaan pembelajarannya, terutama yang terkait dengan pokok-pokok bahasaan yang memerlukan perpaduan antara perilaku verbal dan nonverbal
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)