Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:13 WIB
Detail
ArtikelAnalisis fukugoudoushi ~te iru (kajian sintaksis)  
Oleh: Kartika, Diana
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 16: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keenam Belas Tingkat Internasional, page 131-135.
Topik: fukugoudoushi; ~te iru; structure; syntax
Fulltext: 131-135 Diana Kartika_Edited.pdf (347.38KB)
Isi artikelAspek yaitu kategori gramatikal dalam verba atau kata yang menyatakan kondisi atau perbuatan atau kejadian apakah baru dimulai, sedang berlangsung, sudah selesai atau berulang ulang. Sudjianto dan Dahidi (2004:11-12) menjelaskan bahwa bahasa Jepang adalah bahasa yang unik. Keunikannya adalah bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang ada didunia dan memiliki keanekaragaman dalam hal tata bahasanya. Bagi pemelajar bahasa Jepang sangat penting untuk memahami dan mengerti fungsi masing-masing dari setiap aspek tata bahasa tersebut, karena tidak jarang pemelajar bahasa Jepang melakukan kesalahan dalam membedakannya. Salah satu aturan tersebut adanya fukugoudoushi dalam bahasa Jepang. Masuoka dan Takubo (1993:16) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan fukugoudoushi adalah penggabungan klausa yang terdapat pada verba (klausa awal dan klausa selanjutnya) sehingga dapat membentuk sebuah verba secara majemuk. Terutama dalam memahami aspek kata kerja bentuk fukugoudoushi te iru. Karena kata kerja bentuk te iru bisa menyatakan sebuah waktu atau kala dan menyatakan aspek ( Sutedi, 2008: 88-92). Fukugoudoushi terbentuk dari unsur depan dan unsur belakang. Banyak unsur belakang fukugoudoushi yang memiliki banyak makna (polisemi), dan juga merupakan verba pasangan jidoushi dan tadoushi. Bentuk -te iru adalah bentuk yang dihasilkan oleh konjugasi morfem bebas bentuk -ru menjadi bentuk -te iru. Bentuk –te iru melekat pada verba dan berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Seperti Pada contoh berikut; Ame ga futte iru (hujan turun). Bentuk -te iru pada predikat verba asonde iru kalimat tersebut menyatakan makna progresif, yang artinya bahwa peristiwa ‘hujan’ sedang berlangsung pada waktu ujaran. Masuoka dan Takubo (1993:16) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan atau fukugoudoushi adalah penggabungan klausa yang terdapat pada verba (klausa awal dan klausa selanjutnya) sehingga dapat membentuk sebuah verba secara majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna, struktur kalimat, persamaan dan perbedaan dari fukugoudoushi ~te iru. Penelitian ini menggunakan studi literatur. Data diperoleh dari beberapa kumpulan kalimat yang menggunakan ~te iru. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi,2009:48) Pertama-tama penulis akan mengumpulkan data-data berupa kalimat-kalimat yang kata kerjanya menggunakan bentuk te iru dan menganalisis kalimat terebut berdasarkan fungsinya masing-masing.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)