Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:14 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan produk dan jasa fotokopi dan percetakan di Margonda, Depok
Oleh:
Maharani, Widyantika Afiatna
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional
,
page 517-521.
Topik:
lanskap linguistik
;
penyimpangan penggunaan bahasa
;
tata bahasa
;
urutan kata
;
pemilihan kata
Fulltext:
517-521.Widyantika Afiatna Maharani.pdf
(379.71KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 17
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penggunaan bahasa di ruang publik merupakan hal yang baru-baru ini menjadi objek penelitian para ahli bahasa. Bahasa yang digunakan dan ditampilkan di ruang publik ini disebut juga dengan linguistic landscape atau lanksap linguistik. Sebuah studi kasus mengenai penggunaan bahasa yang digunakan oleh jasa percetakan dalam menuliskan jasa dan produk yang ditawarkan merupakan fokus pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan dan penggunaan bahasa pada area lanskap linguistik tertentu dalam kaitannya dengan perubahan bahasa yang dapat dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Data yang digunakan berasal dari 18 toko fotokopi dan percetakan yang dipilih secara acak dari wilayah Margonda, khususnya dari Stasiun UI sampai Margo City Mall. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung frekuensi penggunaan bahasa, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana bahasa digunakan di ruang publik. Berdasarkan hasil analisis, fotokopi dan percetakan di kawasan Margonda, Depok menggunakan dua bahasa dalam penamaan produk dan jasa yang dijualnya – bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bahasa Inggris lebih sering digunakan yaitu sebanyak 190 (51,07%). Namun dalam penggunaannya, pelaku bisnis fotokopi dan percetakan seringkali menyerap atau mencampurkan kedua bahasa tersebut. Sehingga, ditemukan 4 variasi penggunaan bahasa. yaitu bahasa yang murni berasal dari bahasa Indonesia, bahasa yang murni berasal dari bahasa Inggris, bahasa yang dapat termasuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Akibat dari penyerapan dan pencampuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka terjadilah penyimpangan. Ditemukan sebanyak 118 penyimpangan yang dimasukkan ke dalam 4 kategori penyimpangan, yaitu penyimpangan dalam hal pengejaan (seperti pengejaan vokal, konsonan, dan gabungan kata), tata bahasa, urutan kata, serta pemilihan kata. Penyimpangan yang paling banyak terjadi pada pengejaan konsonan, yaitu berjumlah 31 atau 26.27%. Fenomena ini sebaiknya menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan pusat bahasa untuk bekerjasama dalam hal pemetaan bahasa sehingga bahasa yang sifatnya selalu berada dalam keadaan yang sedang berubah ini dapat dikontrol dan diatur perubahannya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)