Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:09 WIB
Detail
ArtikelSemantik pragmatik leksikon wéang bahasa Manggarai  
Oleh: Barung, Kanisius
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, page 261-265.
Topik: semantik pragmatik; leksikon wéang; makna; entitas
Fulltext: 261-265.Kanisius Barung.pdf (543.52KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 17
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelMasalah leksikon wéang ‘sampah’ dikaji dari perspektif semantik dan pragmatik. Kajian semantik bertujuan menguraikan makna kata wéang ‘sampah’, sedangkan kajian pragmatik bertujuan menguraikan makna istilah wéang ‘sampah’. Dalam kajian mengenai makna ini diuraikan pula entitas wéang ‘sampah’ secara universal dan kultural. Data kajian ini bersumber dari teks literasi, informan, dan pengetahuan peneliti sebagai orang Manggarai. Data dikumpulkan dengan metode permenungan, observasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan secara reflektif-introspektif dengan dukungan metode padan. Hasilnya, pertama, kata wéang ‘sampah’ bermakna primer ‘kotoran luar’ di sekitar lingkungan kehidupan manusia dan ‘kotoran internal’ yang melekat pada tubuh manusia. Kotoran luar berentitas benda/barang yang terbuang. Kotoran internal berentitas saki ‘daki’, bakak ‘ketombe’, dan lainnya. Secara universal kedua kotoran itu bernilai negatif. Kedua, ada kelompok hiponim dari kata wéang ‘sampah’ yang bermakna sekunder (konotatif, figuratif) dan bernilai positif sesuai dengan konteks penggunaan. Ketiga, istilah wéang ‘sampah’ bermakna sekunder ‘harta kekayaan’ yang berentitas ternak, tanaman, dan harta benda di rumah. Keempat, ada pula istilah wéang ‘sampah’ yang bermakna sekunder ‘kehidupan insani yang fana’ yang berentitas ata raja ‘manusia’. Entitas istilah wéang ‘sampah’ yang sekunder itu bernilai positif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)