Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:55 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Visualisasi dan konsep pemaknaan dalam penerjemahan berita oleh interpreter tuli
Oleh:
Putri, Innova Safitri Suprapto
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional
,
page 224-226.
Topik:
semantic
;
visualisasi
;
penerjemahan
;
bahasa isyarat
;
berita
Fulltext:
224-226.Innova Safitri Suprapto Putri.pdf
(187.37KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 17
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dalam rangka pemenuhan akses informasi untuk Tuli, acara berita di beberapa stasiun televisi menyediakan juru bahasa isyarat. Menariknya, tidak hanya juru bahasa isyarat dengar ada beberapa orang Tuli yang bertugas sebagai juru bahasa isyarat (JBI) yang menjurubahasakan berita di beberapa stasiun, di antaranya di GTV, RCTI, dan INews TV. Secara teknis, informasi berasal dari teks yang ditampilkan teleprompter (layar baca) dibaca, diproses, kemudian dijurubahasakan secara simultan. Untuk mempermudah proses penjurubahasaan dari informasi yang tidak ditampilkan dalam layar baca, , seperti wawancara dan voice over, JBI Tuli dibantu oleh JBI dengar di belakang layar yang menjurubahasakan dan gerakan isyarat tersebut diisyaratkan ulang oleh JBI Tuli. Proses pengalihbahasaan dari bahasa Indonesia Tuli ke bahasa isyarat oleh JBI Tuli banyak aspek menarik yang dapat diteliti. Hal ini dilatarbelakangi JBI Tuli yang kemungkinan memiliki pengetahuan kebahasaisyaratan lebih kaya daripada JBI dengar. Meskipun demikian, pernyataan ini tidak dapat dijadikan simpulan, dengan adanya berbagai aspek penerjemahan dari bahasa lisan ke bahasa isyarat. Hal yang mencolok dalam pengalihbahasaan dari bahasa lisan ke bahasa isyarat adalah pemaknaan kata dan kalimat yang yang dialihbahasakan dan divisualisasikan ke dalam bahasa isyarat. Hal ini menjadi tantangan bagi JBI Tuli untuk mencari padanan yang sesuai makna katanya dan juga bisa dipahami secara kontekstual. Terkadang kosakata tertentu jika diisyaratkan dalam parameter bahasa isyarat yang tidak sesuai, makna yang diinginkan menjadi tidak muncul. Maka dari itulah penelitian ini dilakukan untuk melihat gejala-gejala yang muncul ketika proses visualisasi dan pemaknaan dalam pengalihbahasaan bahasa Indonesia tulis ke dalam bahasa isyarat oleh JBI Tuli.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)