Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:58 WIB
Detail
ArtikelMitologi budaya upacara tiwah di Kalimantan Tengah (tinjauan semiologi barthes terhadap makna tanda pada tradisi dan mitos masyarakat Dayak Kalimantan Tengah)  
Oleh: [s.n]
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, page 219-223.
Topik: analisis semiotika; upacara Tiwah; Masyarakat Dayak
Fulltext: 219-223.Indra Perdana.pdf (337.69KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 17
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelPelaksanaan upacara pemakaman memiliki keunikan, kesucian, dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya dalam bentuk upacara sebagai tradisi serta seni dan mitos yang tersirat di dalamnya. Hal ini juga nampak dalam upacara Tiwah yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah. Tradisi budaya Tiwah menurut masyarakat Kalimantan Tengah merupakan proses mengantarkan arwah oleh masyarakat digunakan sebagai sistem religiusitas mereka dalam menyembah sang pencipta (hatala ranying langit). Upacara Tiwah merupakan prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama Sandung. Tradisi kebudayaan Tiwah sudah banyak dilupakan oleh masyarakat, generasi muda tidak mengenal dan banyak generasi muda kurang peduli terhadap kebudayaan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam tradisi dan mitos yang melekat pada upacara Tiwah yang dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan teori semiotika yang dirumuskan oleh Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Metode yang digunakan adalah analisis semiotika. Semiotika itu sendiri merupakan ilmu yang mengaji tentang tanda. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Semua data dikumpulkan dengan menghubungkan tanda yang terlihat dari selama prosesi upacara Tiwah tersebut. Objek penelitian terdiri dari atribut-atribut yang digunakan oleh selama prosesi berlangsung, kemudian makna tersirat dieksplorasi secara mendalam dan berkorelasi dengan pemahaman serta mitos yang berkembang sebagai warisan pada masyarakat Dayak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berbagai simbol yang terdapat dalam prosesi upacara Tiwah digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai sebuah sarana untuk berkomunikasi, serta sebagai ungkapan syukur mereka kepada dengan sang pencipta (hatala ranying langit). Kemudian prosesi dalam upacara adat Tiwah mempunyai makna yang sangat mendalam bagi kehidupan, terutama pada keluarga yang melaksanakan Tiwah. Pada prosesi ini juga terlihat bentuk kasih sayang dan kepedulian masyarakat Dayak kepada seluruh keluarga serta ada sebuah harapan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)