Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:39 WIB
Detail
ArtikelLinguistic—ethnicity pride masyarakat etnik Melayu Thai di Semarang, Indonesia: studi kasus kelompok mahasiswi Universitas Walisongo Semarang beretnis Melayu- Thai  
Oleh: Suwignyo, Hanum Lintang Siwi ; Suwignyo, Heri
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, page 184-188.
Topik: Identitas; Bahasa; Etnik; Linguistic-Ethnicity Pride; Melayu-Thai
Fulltext: 184-188.Hanum Lintang dan Heri Suwignyo.pdf (458.69KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 17
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelMasyarakat Melayu di Thailand selatan menggunakan bahasa Melayu sebagai Bahasa Ibu dengan dipengaruhi bahasa Thai sebagai bahasa kedua sekaligus berstatus sebagai Bahasa Nasional mereka. Artikel ini bertujuan untuk (1) memaparkan pemarkah etnik Melayu-Thai partisipan dalam bahasa Indonesia yang digunakannya dan (2) menunjukkan faktor penggunaan penggunaan Baso Nayu oleh partisipan dalam kehidupan bermasyarakatnya. Artikel ini menggunakan satuan lingual bunyi—kalimat sebagai pemarkah etnik yang didapatkan dari wawancara one-on-one dengan partisipan, 6 mahasiswi asal Thailand yang beretnis Melayu dan sedang berstatus sebagai mahasiswa aktif Universitas Walisongo Semarang serta catatan lapangan dari dalam lingkungan sekolah Phrateepsaart Islam Vittya Mulnithi School, Thepa, Songklha, Thailand yang diambil sekitar akhir bulan Mei—pertengahan bulan Oktober 2016. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan mengklasifikasikannya ke dalam tabel analisis pemarkah etnik. Berdasarkan pemarkah etnik yang didapat, ditemukan adanya pengaruh berupa interferensi bahasa donor (Baso Nayu dan Pasa Thai) ke dalam penggunaan bahasa target (Bahasa Indonesia) yang disebut sebagai pemarkah etnik. Pemarkah etnik tersebut dapat menunjukkan identitas (etnik) penuturnya—dilihat dari tuturan tidak sadar oleh individu yang secara otomatis beralih pada bahasa yang diberikan secara kodrat kepadanya (given)—baso Nayu, mulai dari tataran bunyi—kalimat. Faktor-faktor penggunaan Baso Nayu oleh partisipan dalam Masyarakat Indonesia yang ditemukan merujuk pada Linguistic-Etnicity Pride partisipan pada pengaruh minoritas dialek etniknya di lingkungan bahasa target, kaitannya agama masyarakatnya, serta bentuk-bentuk kontak dialek etniknya dengan bahasa target.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)