Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:48 WIB
Detail
ArtikelEmoji: fatis bentuk baru interaksi daring  
Oleh: Gusnawaty
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, page 170-174.
Topik: Ungkapan Fatis; Emoticons; Interaksi Daring; Fatis Bentuk Baru; WhatsApp
Fulltext: 170-174.Gusnawaty.pdf (812.49KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 17
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelBanyak pilihan ungkapan fatis verbal maupun non-verbal untuk menunjukkan kehadiran diri, memulai percakapan dan interaksi, menghidupkan dan mengakhiri sebuah interaksi; Namun, sedikit penelitian tentang kesamaan bentuk dan makna fatis dalam interaksi daring. Tujuan paper ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan jenis-jenis fatis yang digunakan secara daring di media social kususnya di aplikasi WhatsApp. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik baca, analisis, dan catat dalam bentuk kartu data. Peneliti melakukan analisis makna terhadap ratusan percakapan-percakapan dalam 4 group WhatsApp sebagai sampel data penggunaan fatis. interjections, greetings and farewells, discourse makers , response, hesitators, politeness markers, please, apologies, casual pronouncation, attention signals, thanks, expletives. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan dan metode distribusional serta teknik deskriptif. Metode padan adalah analisis bahasa menggunakan alat penentu dari luar bahasa yakni maksud penuturnya, sementara metode distribusional adalah analisis bahasa menggunakan bagian dari bahasa yang bersangkutan sebagai penentu.Teknik analisis data deskriptif yaitu mendeskripsikan bentuk-bentuk dan mengklasifikasikankategori fatis dalam tuturan di media WhatsApp sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai bentuk fatis yang ditulis sebagai emoji yang digunakan secara aktif dan sering oleh partisipan dalam interaksi. Bentuk fatis tersebut merupakan bentuk baru selain sembilan yang telah dikenal umum. Emoji mewakili bahasa non-verbal yang menggambarkan sikap dari pembicara atau lawan bicara terhadap tema yang sedang dibahas. Kesimpulannya, emoji dalam interaksi daring menjadi pilihan efektif dalam menunjukkan kehadiran diri, menunjukkan perhatian, memohon maaf, kesukaan, ketidaksukaan, sopan santun, salam dan perpisahan, kata seru, dan lain sebagainya. Direkomendasikan penelitian kecenderungan penggunaan emoji dalam interaksi social daring sebagai fatis bentuk baru dalam interaksi manusia
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)