Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:59 WIB
Detail
ArtikelMuatan filosofi dalam teks kidungan ludruk Jawa Timur  
Oleh: Palandi, Esther Hesline
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, page 137-142.
Topik: Kidungan; filosofi; interpretasi; negosiasi; intertekstualisasi
Fulltext: 137-142.Esther Hesline Palandi.pdf (286.29KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 17
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelKidungan adalah gaya nembang (melantunkan teks) khas Jawa Timur yang unik dan menggelitik karena mengandung makna yang jenaka, dan hanya dipahami oleh masyarakat Jawa Timur, biasanya terdapat dalam ludruk (drama khas Jawa Timur). Dialek yang digunakan dalam Kidungan adalah dialek Jawa Timuran khususnya wilayah di sekitar Surabaya dan Malang. Muatan filosofi yang terkandung dalam Kidungan, adalah berupa larangan-larangan, kepatutan-kepatutan yang layak diedukasi, dan akibat-akibat dari perilaku buruk. Bentuk teks Kidungan berupa pantun sebab akibat dan ada beberapa yang berupa essay. Nada Kidungan berciri datar dengan langgam (irama) khas Jawa. Berdasarkan fenomena tersebut penulis merumuskan masalah, bagaimana proses pemberian makna pada teks Kidungan dialek Jawa Timur yang mengandung konteks moral sosial kultural; serta bagaimana klasifikasi makna pada teks Kidungan tersebut. Dari rumusan permasalah tersebut, peneliti bertujuan untuk dapat mendeskripsikan proses pemberian makna pada teks Kidungan dialek Jawa Timur yang mengandung konteks moral sosial kultural; serta dapat mengklasifikasikan makna teks Kidungan khususnya dengan kategorisasi filosofi etos, logos dan patos. Metode analisis yang digunakan dalam kajian teks ini adalah analisis interpretasi secara komprehensif dalam perspektif pragmatik dan semantik. Proses interpretasi secara komprehensif terhadap teks Kidungan dengan kategorisasi filosofi etos, logos dan patos ini dilakukan agar dapat dibuktikan eksistensi unsur-unsur moral sosial kultural masyarakat Jawa Timur. Prosedur analisis teks Kidungan dalam perspektif pragmatik dan semantik, yaitu mengkaji tataran linguistik yang membahas makna dalam interaksi penutur (penulis) dan petutur (pembaca/pendengar) melalui teks dan konteks. Selain itu ada hal yang utama dalam prosedur analisis teks Kidungan kali ini adalah proses intertekstualisasi, yakni pengkajian antar teks metafora melalui makna petutur yang dinegosiasikan dengan makna penutur. Jadi, negosiasi makna (proses pemberian makna) menjadi sangatlah penting dan bermanfaat dalam proses interaksi melalui teks dan konteks Kidungan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)