Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:34 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Sintaksis anak penyandang tunarungu SDLB-B di SLB Negeri Ungaran
Oleh:
Sulistiyaningsih, Dwi
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional
,
page 128-132.
Topik:
sintaksis
;
tunarungu
;
media sosial
Fulltext:
128-132.Dwi Sulistiyaningsih.pdf
(268.39KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 17
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa termasuk alat yang sangat penting digunakan manusia untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan kegiatan sesama manusia, mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Tujuan penelitian tentang sintaksis anak penyandang tunarungu SDLB-B kelas 4 di SLB Negeri Ungaran untuk mengetahui pola penyusunan kalimat anak penyandang tunarungu. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu psikolinguistik. Pendekatan metodologis yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif suatu pendekatan yang tidak mengadakan perhitungan sedangkan pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomenan yang empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan berupa bahsa seperti apa adanya (Sudaryanto, 2015:62). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Moleong dalam Lindaswasari dkk). Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian lapangan yang datanya berupa kata-kata, bukan angka. Menurut (Dinawati, 2010) deskriptif merupakan penggambaran yang nyata tentang keadaan yang sebenarnya dari suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Kualitatif merupakan penelitian yang nyata dan tanpa adanya rekayasa ataupun menggunakan cara-cara seperti dalam statistik. Data penelitian ini merupakan keseluruhan kalimat dalam media soaial anak penyandang tunarungu, dan sumber data dari penelitian yaitu keseluruhan kalimat dalam media sosial anak penyandang tunarungu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam (dokumentasi), dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode agih dan metode padan. Metode agih digunakan untuk menganalisis faktor kebahasaan, sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis data yang diluar kebahahasaan. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa model penyusunan kalimat siswa penyandang tunarungu memiliki ciri khas yaitu setiap kalimat diakhiri dengan kata penjelas. Namun, dalam penyusunan kalimat belum teratur dan masih acak. Siswa penyandang tunarungu ketika membuat tulisan di media sosial hanya menuliskn kata tanpa berinfiksasi, dan kurang tempat dalam penempatan kata, atu tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia S-P-O-K. Namun, anak tunarungu SDLB-B SLB Negeri Ungaran sudah mampu menyusun kalimat dasar yaitu KB + KK walaupun kalimatnya masih susah untuk dipahami.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)