Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:12 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kajian toponimi pasigala sebagai upaya mitigasi bencana
Oleh:
Karsana, Deni
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional
,
page 112-117.
Topik:
topinimi
;
mitigasi
;
bencana
;
gempa
;
Kaili
Fulltext:
112-117.Deni Karsana.pdf
(391.49KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 17
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala (Pasigala) merupakan daerah yang rawan gempa. Ketiga tempat ini, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala merupakan wilayah utama jalur aktif gempa, yaitu Palu Sesar Koro. Gempa, tsunami, dan likuifaksi yang baru terjadi pada beberapa bulan lalu, tepatnya 28 September 2018, menyebabkan banyak jatuh korban, baik korban harta maupun korban jiwa. Tercatat lebih dari 1000 jiwa yang meninggal, belum lagi yang hilang. Rumah-rumah, toko-toko, gedung-gedung, perhotelan dan bangunan lainnya semua terkena imbasnya, ambruk dan hancur, terlebih bangunan yang berada di pinggir pantai tersapu oleh tsunami, dan beberapa desa yang hilang dan bergeser karena adanya likuifaksi. Gempa dengan berkekuatan skala 7.7 Richter yang berpusat di laut, arah 27 km Timur Laut, di Kabupaten Donggala ini benar-benar meluluhlantakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Akibat, dari gempa tersebut menyebabkan dua peristiwa berikutnya, yaitu 1) tsunami karena berpusat di dalam laut yang menyebabkan naiknya air pasang laut setinggi lebih dari enam meter, dan 2) likuifaksi, karena adanya perubahan struktur lapisan tanah yang terkena jalur patahan gempa sesar Palu-Koro yang sangat aktif. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap penamaan desa (toponimi) di wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Hasil kajian ini menyebutkan bahwa nama desa dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu. Hal ini terlihat dari makna nama yang diberikan oleh masyarakat Kaili pada suatu tempat atau desa. Penamaan desa atau tempat ini pada masyakarat Kaili umumnya erat berhubungan dengan fisik, meski terkadang erat pula dengan kaitan sejarah dan aspek sosial untuk penamaan desa tersebut. Selain itu, nama desa sangat berkaitan erat dengan rekam pikiran, yang berkaitan dengan kearifan lokal. Kearifan lokal ini sebenarnya tercermin melalui suatu bahasa, khususnya mengenai pengetahuan masyarakat akan kondisi geografis daerahnya. Pengetahuan akan kondisi geografis ini tercermin dalam toponimi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)