Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:09 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Belief Guru Tentang Pembelajaran Dan Aktivitas Sehari-Hari Guru Di Kelas Dalam Mengelola Pembelajaran (Penelitian Di SMU Negeri 3 Sukabumi).
Bibliografi
Author:
Ratnasari, Desy
;
Purwanti, Margaretha
(Advisor)
Topik:
Belief Guru
;
Aktivitas Sehari-Hari
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2002
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Desy Ratnasari's Undergraduate Theses.pdf
(247.34KB;
109 download
)
Desy Ratnasari's - INTISARI.pdf
(303.89KB;
23 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-250
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang melanda dunia dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Guru sebagai unsur manusiawi dalam kegiatan inti pendidikan merupakan komponen strategis dalam pelaksanaan proses belajar - mengajar, untuk itu aspek kualitas guru menjadi sangat penting. Kualitas guru salah satunya akan tercermin dari aktivitas guru dalam proses belajar mengajar di kelas dimana guru membuat keputusan penting untuk berinteraksi dengan siswa. Keputusan ini tergantung pada belief yang dimiliki guru yaitu bagaimana pandangannya tentang peran siswa dalam pembelajaran. Beberapa ahli mengemukakan teori-teori tentang belief yang dianut guru, yaitu belief yang teacher centered/ non- learner centered dan belief yang learner centered. Menurut Clark dan Peterson (1986) belief yang dianut akan direfleksikan pada aktivitas guru di kelas. McComb & Whisler (1997) mengemukakan bahwa dalam era reformasi pendidikan saat ini sebaiknya belief yang dianut para guru adalah belief yang learner centered dan aktivitas guru dalam mengelola kelas juga mengarah pada learner centered, hal ini didukung Basuni Azis (1993) yang mengatakan bahwa tuntutan terhadap siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran sejalan dengan prinsip utama pendidikan yaitu mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai, mempraktekkan ilmu dan nilai tersebut, menggali, mengembangkan dan menciptakan, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun dalam kenyataannya menurut Zamroni (2000) pelaksanaan program belajar yang menekankan pada siswa untuk belajar aktif tidak menunjukkan hasil yang sempurna. Melalui penelitian ini penulis berupaya mengetahui gambaran belief guru tentang pembelajaran dan gambaran aktivitas sehari-hari guru di kelas dalam mengelola pembelajaran. Penelaahan tentang belief dan aktivitas guru ini dimaksudkan juga untuk mendapatkan informasi tentang ketepatan/kesesuaian perwujudan belief pada aktivitas sehari-hari guru di kelas dalam mengelola pembelajaran. Diungkap juga hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam mewujudkan belief yang dianutnya pada aktivitas sehari-hari guru di kelas dalam mengelola pembelajaran. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang guru Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Sukabumi. Alat pengumpul data adalah skala belief dan skala aktivitas sehari-hari, dilengkapi wawancara dengan 5 orang guru. Perhitungan rata-rata pada skala belief dan skala aktivitas adalah teknik statistik yang dipakai untuk menganalisis data yang diperoleh, ditambah uji-t untuk menganalisis adanya kesenjangan antara gambaran belief dengan gambaran aktivitas sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para guru telah menganut belief yang cenderung learner centered dan telah melakukan aktivitas sehari-hari yang cenderung learner centered juga. Namun kadar learner centered keduanya berbeda dan menghasilkan kesenjangan yang bermakna. Melalui wawancara dengan para guru terungkap bahwa beban kurikulum, kurangnya sarana/dana yang disediakan sekolah dan kesejahteraan guru merupakan hambatan yang secara umum dirasakan guru. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan maka kualitas guru juga perlu untuk ditingkatkan. Cara terbaik adalah dengan menanggapi berbagai hambatan yang dirasakan guru. Untuk penelitian selanjutnya disarankan observasi lapangan, wawancara dengan siswa-siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran dan perbaikan alat ukur penelitian berupa skala belief dan skala aktivitas sehari-hari perlu dilakukan agar lebih akurat dan representatif dalam menterjemahkan sampel perilaku.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.203125 second(s)