| Kompetensi minimal seorang dokter yang ditentukan oleh Institute for International Medical Education (IIME) pada konferensi tahun 2000 merupakan tantangan untuk seluruh pendidik di semua tempat pendidikan dokter di Indonesia. Ketentuan tersebut perlu dipenuhi apabila dokter lulusan Indonesia ingin bersaing dengan rekan-rekannya di lingkungan internasional. Kurikulum institusional pendidikan dokter yang masih dipergunakan di Indonesia di susun berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia ( KIPDI) tahun 1994 ( KIPDI '94). Saat ini kurikulum tersebut perlu direvisi dan disesuaikan dengan SK Mendiknas No. 232/U/2001. Di dalam KIPDI '94, Anatomi digabung dengan Histologi dan mempunyai bobot 6 sks, yang sangat kecil dibandingkan dengan KIPDI sebelumnya. Dalam pelaksanaannya kedua mata kulit itu diterapkan secara terpisah dan di dalam kurikulum-kurikulum institusional ditambahkan bobotnya sampai lebih 100%. Untuk dapat menjawab kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang dokter berdasarkan ketentuan IIME, pendidikan anatomi di masa yang akan datang perlu disesuaikan berdasarkan pada konsep dasar pembelajaran dan ketentuan pemerintah. |