Fokus dari studi ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara kesesuaian preferensi individu dan iklim organisasi dengan komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Kerangka berpikir tentang pentingnya kesesuaian antara karakteristik individu dan organisasi (Kristof, 1996) diimplementasikan dalam studi ini dalam bentuk kesesuaian antara preferensi individu dengan iklim organisasinya, yang diasumsikan akan memiliki kaitan dengan komitmen karyawan terhadap organisasi dan kinerja mereka. Model pengukuran iklim organisasi yang multi dimensi (James & Sells, 1981) dan model tiga komponen komitmen organisasi (Meyer & Allen, 1997) digunakan dalam studi ini agar dapat menggali hubungan penting yang potensial antara dimensi iklim organisasi yang spesifik dan komponen komitmen organisasi yang spesifik pula. Studi ini dilakukan di sebuah universitas swasta di Jakarta, dengan responden sejumlah 247 karyawan. Analisis regresi ganda digunakan untuk menganalisis data, yang diolah dengan bantuan SPSS versi 9.1. Hubungan positif ditemukan secara signifikan antara kesesuaian preferensi individu dan setiap dimensi iklim organisasi dengan komitmen afektif. Kesesuaian antara preferensi individu dengan dimensi-dimensi iklim organisasi menggambarkan pengalaman kerja yang menyenangkan, yang berpotensi untuk mengembangkan komitmen afektif pada karyawan. Sebaliknya, kesesuaian individu dengan dimensi peran dan dimensi pemimpin dalam iklim organisasi memiliki hubungan signifikan yang berlawanan dengan komitmen berkesinambungan (continuance commitment). Berarti komitmen berkesinambungan akan lebih sulit berkembang dalam kondisi kerja dimana kesesuaian antara preferensi individu dengan iklim peran dan iklim pemimpinnya lebih tinggi. Bertentangan dengan asumsi awal, komitmen organisasi tidak ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja karyawan dalam studi ini. Selain kemungkinan disebabkan oleh tingkat akurasi dari pengukuran kinerja yang diterapkan dalam organisasi, efek dari komitmen terhadap kinerja kemungkinan juga lebih banyak dipengaruhi oleh variabel lain, seperti tingkat pendidikan dan afek positif. |