Dengan makin ketatnya persaingan yang terjadi di antara perusahaan-perusahaan sejenis, mendorong tiap-tiap perusahaan untuk mempertahankan posisinya di pasar serta berusaha mempertahankan atau bahkan jika dapat meningkatkan pangsa-pasarnya. Untuk itu perusahaan dapat menempuh berbagai cara seperti melakukan promosi secara besar-besaran, menggunakan mesin-mesin dengan teknologi tinggi dalam menjalankan proses produksinya dan tindakan lain yang dapat mempertahankan atau meningkatkan posisinya di pasar. Namum apapun jenis tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, pada akhirnya tidak akan terlepas dari usaha untuk mencapai efisiensi\biaya dan salah satunya adalah dengan cara menekan harga pokok atas produk yang mereka hasilkan (dalam hal ini berhubungan dengan perusahaan manufaktur). Karena misalnya tindakan yang akan diambil adalah promosi secara besar-besaran, maka akan dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk tindakan tersebut, sehingga jika harga pokok atas produk tersebut sudah cukup tinggi, sedangkan harga jual harus disesuaikan dengan harga pasar agar bisa tetap bersaing dalam arti untuk produk yang sejenis harga produk kita adalah sama , maka perusahaan hanya akan memperoleh laba kotor yang kecil untuk menutup biaya tersebut, bahkan mungkin biaya promosi tersebut tidak dapat ditutup seluruhnya oleh laba kotor perusahaan yang kecil itu sehingga perusahaan akan menderita rugi. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, maka pada akhirnya akan membaahayakan posisi perusahaaan itu sendiri. Demikian juga dengan tindakan-tindakan lain yang dilakukan perusahaan. Agar perusahaan dapat menetapkan harga pokok produk dari barang atau jasa yang diproduksinya dengan tepat, dalam arti harga pokok yang tidak mengandung pemborosan atas faktor-faktor produksi yang digunakan, maka proses produksi harus dilaksanakan seefisien mungkin dan untuk itu diperlukan metode perhitungan harga pokok yang benar-benar dapat menunjang keinginan tersebutt. Metode perhitungan pokok yang tepat dalam hal ini adalah metode standar. |