Perilaku konsumen sebagaimana jelas dari seluruh paparan sebelumnya adalah ilmu terapan yang interdisipliner. Artinya studi perilaku konsumen berusaha memecahkan masalah-masaiah yang berkaitan dengan tindakan-tindakan konsumen dan proses mental yang melandasinya dengan menggunakan berbagai konsep dan teori, yang secara serempak ditimba dari beberapa bidang ilmu pengetahuan. Dalam rangka pemecahan masalah-masalah itu, studi perilaku konsumen berusaha mencari faktor-faktor dominan dan menyusun faktor-faktor tersebut dalam suatu rangkaian yang dapat menjadi kerangka acuan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen. Usaha pencarian dan penyusunan faktor-faktor dominan yang diambil dari beberapa sumber ini telah menghasilkan beberapa bangunan teori (theoretical constructs) yang dibuat berdasarkan temuan-temuan empiris. Sebagaimana halnya dalam cabang-cabang ilmu pengetahuan lain, dalam studi perilaku konsumen tidak terdapat kesepakatan bulat di kalangan para ahli tentang bagaimana kombinasi berbagai data dan informasi diorganisisasi agar dapat menjeiaskan perilaku secara tepat. Para ahli mengakui bahwa data-data dan informasi sosiologis, psikologis, antropologis, ekonomis, pemasaran, mana-jemen, maupun komunikasi semuanya penting dan saling berkaitan, tetapi mereka kurang sepakat tentang bagaimana mengkombinasikan kesemuanya itu secara tepat sebagai alat penjelasan tentang perilaku konsumen. Dengan demikian, meskipun studi perilaku konsumen mengakui adanya beberapa faktor dominan ternyata tidak dapat mencapai kesepakatan tentang bagaimana bentuk susunan faktor-faktor dominan tersebut. Secara khusus tidak ada satu jawaban yang dapat memuaskan semua ahli tentang bagaimana dan mengapa para konsumen berperilaku tertentu dalam peran pembelian dan konsumsi barang atau jasa. Namun berkat berbagai sumbangan konseptual tokoh-tokoh ilmuwan dan terutama karena temuan-temuan penelitian penting, telah terlihat adanya arah yang jelas ke suatu integrasi dari konsep-konsep yang nampak berbeda-beda satu sama lain tersebut. Artinya, kini telah terlihat gambaran-gambaran jelas yang dibangun dan diterima secara luas di kalangan para ahli. Bilamana diperhatikan sejarah studi perilaku konsumen yang relatif masih muda, dapat ditemukan beberapa model dasar yang mengandung penjelasan konseptual perilaku konsumen. Dari model-model ini dapat diketahui beberapa hal penting tentang tingkat kemajuan studi perilaku konsumen, perbedaan-perbedaan pemikiran yang menonjol, dan kompleksitas dalam studi perilaku konsumen. |