Pada mulanya tujuan dari sebuah perusahaan hanya dilihat dari sudut kepentingan daripada para pemiliknya, namun sejak beberapa tahun yang lalu, pandangan ini berubah dan tujuan tersebut sekarang dilihat dari sudut beberapa kepentingan. Dengan kata lain tujuan dari sebuah perusahaan bukan hanya satu tetapi ada beberapa. Dilain pihak kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan juga bertambah. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pada saat ini ada 3 kelompok yang berkepentingan yang masing-masing mengejar tujuan yang berbeda-beda, yaitu pertama kelompok pemilik, yang menginginkan dihasilkannya pengembalian yang sebesar-besarnya (return on investment) dari investasi yang dimasukkannya kedalam perusahaan, kedua para pegawai yang menginginkan adanya keamanan/kepastian terhadap pekerjaannya (job security) serta penghasilan yang memadai dan ketiga, konsumen yang menginginkan diperolehnya suatu produk atau jasa dari suatu kualitas tertentu, yang diperoleh pada waktunya yang tepat dan dengan harga yang memadai. Melayani ketiga kelompok yang berkepentingan dan yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda inilah yang menjadi tugas dari seorang manajer. Pada kesempatan ini kami hendak memfokuskan pembicaraan kami kepada unsur yang kedua, yaitu kelompok para pegawai. khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dari mereka melalui pelatihan (training). Peningkatan dari kualitas pegawai akan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan dalam bidang pekerjaan mereka, sehingga produktivitas dari perusahaan akan meningkat. Peningkatan dari produktivitas perusahaan akhirnya akan menguntungkan ketiga kelompok tersebut diatas, yaitu bagi pemilik akan meningkatkan return on investment mereka, bagi para pegawai akan meningkatkan pendapatan mereka dan konsumen akan memperoleh produk dengan kualitas yang mereka inginkan. Sejak awal tahun 1800 Robert Owen, pemilik dari beberapa pabrik tekstil di Inggris sudah mengemukakan bahwa investasi yang paling baik bagi pemilik sebuah perusahaan adalah dalam pegawainya atau yang disebutnya "mesin-mesin vitas". Cara beliau untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperbaiki kualitas dari pegawainya dan mendirikan sebuah toko yang menjual barang-barang yang dibutuhkan para pegawai dengan harga yang murah, disamping pengurangan dari jam kerja para pegawai menjadi hanya 10,5 jam seharinya. Pendekatan manajemen pada akhir-akhir ini makin mementingkan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam penentuan keberhasilan dari pengelolaan sebuah perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan juga salah satu kegiatan yang sangat penting bagi pemerintah khususnya di Indonesia. Seringkali kita mendengar bahwa meskipun gajih buruh di Indonesia sangat rendah jika dibanding dengan gajih buruh di luar negeri terutama di negara-negara industri, sehingga menjadi salah satu unsur daya penarik bagi investasi luar negeri, namun pada saat yang bersamaan dikatakan juga bahwa produkstivitas dari para butuh/pegawai di Indonesia masih rendah. Perlu sekiranya untuk meningkatkan produkstivitas tersebut dengan segala usaha agar ketinggalan kita dibidang tersebut dapat disusul secepat mungkin. Hal ini menjadi tugas'dari pemerintah, khususnya departemen tenaga kerja. Dilihat secara makro hal ini benar, tetapi perlu kiranya kita memperhatikan juga masalah produktivitas ini yang terjadi dibidang mikronya, yaitu yang terdapat pada perusahaan-perusahaan. Mau tidak mau masalah makro seperti yang kami sebutkan tadi tidaklah terlepas dari apa yang terjadi di dalam bidang mikro, karena masalah makro pada dasarnya merupakan penjumlahan dari masalah-masalah yang terdapat di bidang mikro. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membicarakan bagaimana kita dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan kita. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan tambahan dari para pegawai kita. Dengan demikian menjadi pertanyaan adalah mengapa pendidikan tambahan bagi para pegawai tersebut penting bagi peningkatan produktivitas dan jika kita asumsikan bahwa peningkatan produktivitas akan mengakibatkan berkembangnya juga perusahaan, maka perlu dikaji peran latihan/training di dalam pengembangan sebuah organisasi. Inilah topik yang akan dikemukakan di dalam pertemuan ini. |