Selama masa Orde Baru Indonesia mengalami dua fase pertumbuhan ekonomi. Fase pertumbuhan tinggi 1967/68 sampai dengan 1981 (selama empat belas tahun) ditandai oleh pertumbuhan ekonomi 7-8% per tahun, serta peningkatan pendapatan perkapita sebesar 5% atau lebih per tahun. pada fase ini terjadi boom ekspor migas, masuknya modal asing lewat bantuan dan investasi asing, serta peningkatan produksi dibidang pertanian maupun industri. Sebaliknya, dari 1982 hingga 1987, pertumbuhan ekonomi berkurang sekali, menjadi rata-rata 3,5% per tahun selama enam tahun tersebut. Satu faktor yang bisa menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan 1967/68 hingga 1981 dan 1982-1987 adalah dampak perubahan harga minyak. Satu faktor lagi yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perubahan sifat bantuan dan investasi asing. Jika dalam fase pertama Indonesia memperoleh arus masuk yang besar, maka hal ini tidak terjadi pada fase berikutnya. Bahkan, dalam dua tahun anggaran terakhir ini, cicilan dan bunga hutang berjumlah lebih besar daripada perolehan bantuan asing baru. |