Pengembangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjelang dan memasuki abad ke-21 ini, telah menjadi perhatian dari berbagai kalangan baik pemerintah maupun dunia industri. Hal ini disebabkan adanya perkembangan dunia yang amat pesat, khususnya sebagai akibat dari kemajuan iptek, pasca perang dingin dan globalisasi; demikian pula dipicu munculnya berbagai kerjasama ekonomi, baik di tingkat dunia maupun kawasan regional yang memerlukan tenaga-tenaga SDM yang profesional agar mempunyai daya saing yang handal baik tingkat nasional maupun regional dan internasional. Salah satu upaya untuk mencapai SDM yang profesional, adalah perencanaan sumber daya manusia melalui kompensasi dan kepuasan kerja karyawan. Selama ini terkesan kompensasi bagi karyawan diterimakan hanya sebatas sebagai balas jasa karena karyawan tersebut telah bekerja di perusahaan, padahal pemberian kompensasi tersebut banyak manfaat yang diperoleh bagi perusahaan apabila dikaitkan dengan kepuasan kerja karyawan; akan menjadi investasi bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri sebagai pengembangan diri dalam mencapai prestasi kerja. Oleh karena itu penulis dalam menulis tesis ini, bermaksud untuk memberikan informasi kepada PT. Ikrar Mandiri Abadi mengenai dampak kompensasi terhadap kepuasan kerja. Hasil penulisan tesis ini sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan, guna perencanaan pengembangan karyawan melalui sistem penggajian yang membawa ke arah kepuasan kerja karyawan; yang akhirnya akan tercapai SDM PT. Ikrar Mandiri Abadi yang profesional dalam mendukung tujuan visi dan misi perusahaan tersebut dalam menghadapi abad ke-21. Karyawan yang dipilih penulis sebagai sampel yang mewakili populasi dalam kegiatan operasional adalah yang langsung mengetahui situasi dan kondisi perusahaan, maka penulis mengambil penelitian tentang kompensasi dan kepuasan kerja sebagai bahan kajian dalam penelitian ini. Tujuan dalam penelitian ini bersifat eksplanatosis, yaitu berusaha menjelaskan dampak kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Penulis menyajikan penelitian dengan analisis korelasi untuk mengukur hubungan variabel kompensasi (X) dan kepuasan kerja (Y). Variabel yang mempengaruhi kompensasi terdiri: penawaran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan dan kesediaan perusahaan, organisasi karyawan, produktivitas kerja karyawan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, biaya hidup, posisi jabatan karyawan, pendidikan dan pengalaman kerja, kondisi perusahaan serta jenis dan sifat pekerjaan. Variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja secara eksternal : kondisi/lingkungan kerja, sifat/ kesesuaian pekerjaan, eksistensi karyawan dan perencanaan karier. Sedangkan yang berkaitan dengan latar belakang (internal) karyawan : usia, pendidikan, pengalaman, sosial, budaya, lingkungan, ekonomi, dll. Sedangkan yang dipengaruhi dari kepuasan kerja adalah: kehadiran/kemangkiran, motivasi kerja, prestasi kerja/produktivitas, keinginan keluar/ pindah kerja dan unjuk rasa/ mogok kerja. Dari hasil penelitian ternyata menunjukkan adanya dampak atau pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan kepuasan kerja karyawan. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan yaitu korelasi antara kompensasi (Mx = 189) terhadap kepuasan kerja (My = 210), sedangkan tabel kerja mencari koefisien korelasi product moment antar variabel kompensasi dengan kepuasan kerja terdapat ro = 0,829 dan tabel nilai produck moment diketahui rt - 0,279. Karena ro > rt hipotesa kerja (Ha) diterima, hipotesis kerja penulis ternyata benar. |