Kondisi perekonomian yang memburuk di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan keuangan. Hal ini berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu pengukuran kinerja perusahaan menjadi bagian penting dalam dunia usaha dan pengambilan keputusan dalam investasinya. Selama ini konsep pengukuran kinerja dengan pendekatan konvensional adalah dengan melakukan evaluasi laporan keuangan yang terefleksi antara lain dalam analisa rasio. Pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan the Balanced Scorecard merupakan konsep yang relatif baru, dan diharapkan dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Konsep the Balanced Scorecard diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, yaitu dengan melakukan pengukuran kinerja dari empat perspektif (financial, customer, internal-business-process, dan learn & growth). Ada dua hal yang menjadi tujuan penelitian ini : Pertama, adalah untuk memahami konsep dan teori dari the Balanced Scorecard itu sendiri, yaitu kelebihan dan kekurangannya (dibandingkan dengan konsep-konsep terdahulu) untuk dapat diterapkan pada dunia usaha pada umumnya. Yang kedua adalah untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja PT. MHSI, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan nilai tambah untuk perkembangan positif MHSI selanjutnya Penelitian yang dilakukan meliputi seluruh empat perspektif tersebut diatas, termasuk juga melakukan jajak pendapat baik kepada pelanggan maupun kepada pegawai dan staff MHSI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain kinerja MHSI (setelah mengalami kerugian operasional dua tahun berturut-turut) pada tahun 1999 menghasilkan kemajuan yang berarti dan kepuasan konsumen yang relatif baik, juga adanya persamaan dan perbedaan antara apa yang selama ini dilakukan oleh MHSI dengan konsep yang disarankan oleh the Balanced Scorecard. Pada sisi lainnya, konsep the Balanced Scorecard itu sendiri terkesan masih terdapat kekurangannya sebab tidak secara jelas menguraikan pembobotan dari setiap perspektifnya. Dengan melakukan pengembangan terhadap pembobotan dari ke-empat perspektif tersebut, maka pengukuran kinerja perusahaan seperti yang disarankan oleh the Balanced Scorecard akan dapat lebih bermanfaat. |