Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:47 WIB
Detail
ArtikelKejadian Buta Warna pada Pasien Tuberkulosis Paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak  
Oleh: Carissa, Ingrid Devi ; Nansy, Esy ; Hariyanto I. H. ; Asroruddin, Muhammad
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Cermin Dunia Kedokteran vol. 44 no. 04 (Apr. 2017), page 237-240.
Topik: Buta Warna; Etambutol; Neuropati Optik Toksik; Pasien Tuberkulosis
Fulltext: C04 v44 n4 p237 kelik2017.pdf (114.08KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: C04.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelEtambutol adalah obat golongan makrolida yang digunakan untuk pengobatan tuberkulosis (TB), yang memiliki efek samping berupa neuropati optik toksik, di mana salah satu parameternya adalah buta warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lama penggunaan etambutol dan kejadian buta warna pada pasien tuberkulosis paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-paru (UP4) Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data rekam medis dilakukan di Poliklinik Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) UP4 Pontianak dan pemeriksaan buta warna di Poliklinik Mata Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak (RSP UNTAN). Total populasi adalah 45 orang. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi 24 orang, 11 di antaranya bersedia menjalani pemeriksaan mata, 8 (72,73%) perempuan dan 3 (27,27%) laki-laki. Pasien pengguna etambutol =2 bulan sebanyak 8 orang (72,72%) dan >2 bulan sebanyak 3 orang (27,27%). Jumlah pasien TB paru yang buta warna (parsial) sebanyak 2 orang (18,18%), 1 laki-laki (0,09%) pada penggunaan etambutol =2 bulan dan 1 perempuan (0,09%) pada penggunaan etambutol >2 bulan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)