Ahok dalam dua bingkai: representasi Basuki Tjahaja Purnama dalam pemberitaan kasus penistaan agama di portal berita satu dan republika  

Oleh:

Zifana, Mahardhika ; Kurniawan, Eri

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 838-842.
Topik: Analisis Wacana Kritis; Van Leeuwen; Penistaan Agama; Ahok
Fulltext: 838-842 (Mahardhika Zifana & Eri Kurniawan - OK).pdf (260.25KB)

Ketersediaan

Perpustakaan PKBB Nomor Panggil: 406 KLA 15 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1) Tandon: 1

Reserve Lihat Detail Induk

Isi artikel

Politik dan hukum senantiasa menggerakkan kemunculan berbagai wacana yang kemudian menjadi komoditas dalam pemberitaan media. Pemberitaan media nasional di Indonesia pada awal akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 diwarnai dengan kemunculan wacana dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Kajian ini merupakan kajian kebahasaan yang dilakukan untuk mengungkapkan representasi Ahok dalam pemberitaan dua media berita yang memperoleh stigma berbeda dari masyarakat, yakni Republika dan Berita Satu. Data dalam penelitian ini diambil dari teks-teks berita bertemakan dugaan penistaan agama oleh Ahok pada situs resmi kedua media. Data kemudian dikaji menggunakan kerangka Analisis Wacana Kritis (AWK) dari van Leeuwen (1998) yang meliputi analisis pola inklusi atau eksklusi terhadap Ahok dalam teks berita kedua media. Interpretasi data dan simpulan akhir mengungkapkan strategi yang digunakan kedua media dalam merepresentasikan Ahok dalam kaitannya dengan konstelasi dan orientasi di balik dugaan kasus penistaan agama oleh kedua media yang diberi stigma Islam, yakni Republika, dan Kristen, yakni Berita Satu. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan perspektif kritis kepada masyarakat terkait wacana pemberitaan dugaan penistaan agama oleh Ahok dalam pemberitaan kedua media.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali