Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:16 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pelafalan bahasa Indonesia oleh pembelajar Korea
Oleh:
Yang, Evelyn
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 798-802.
Topik:
pelafalan
;
metode pengajaran
;
vokal dan konsonan
;
indonesia-korea
;
penutur asing
Fulltext:
798-802 (Evelyn Yang-OK).pdf
(468.19KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pelafalan dari pembelajar Korea dalam proses belajar bahasa Indonesia. Di Korea, pembelajaran bahasa Indonesia telah dilakukan sejak lebih dari 30 tahun yang silam. Berbagai buku, kurikulum, dan metode pengajaran telah dikembangkan dan diterapkan dalam pendidikan. Khususnya untuk tingkat perguruan tinggi, mahasiswa yang mengambil jurusan Interpretasi dan Translasi Bahasa Indonesia-Melayu diwajibkan untuk mengambil mata kuliah “Mendengar dan Berbicara” yang terbagi menurut tingkatannya. Hal ini ditujukan agar mahasiswa dapat mempelajari kecakapan berbicara dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Namun pada kenyataannya, lafal mahasiswa sewaktu berbicara dalam bahasa Indonesia masih tercampur dengan lafal Korea. Jika melihat bahwa ada penutur Korea yang dapat berbicara dalam lafal bahkan logat Indonesia yang baik, maka diduga dengan pelatihan yang sistematis, mahasiswa diharapkan dapat berbicara dengan lafal Indonesia yang baik pula. Di pihak lain, pelafalan (pronunciation) juga menjadi suatu standar yang termasuk dalam penilaian kecakapan berbicara dalam bahasa Indonesia selain dari pengetahuan kosa kata (vocabulary), penguasaan tata bahasa (grammar), pemahaman bacaan (comprehension), dan juga kelancaran berbicara (fluency). Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika seorang pembelajar telah menyelesaikan tingkat dasar dan memasuki tingkat madya, ia mulai merasakan pentingnya pelafalan yang benar dan berusaha untuk bisa mengikuti lafal tersebut melalui berbagai cara. Untuk penelitian ini, telah disebarkan kuesioner yang ditanggapi oleh mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies jurusan Interpretasi dan Translasi Bahasa Indonesia-Melayu sebanyak 44 orang. Dari kuesioner tersebut diperoleh hasil bahwa sebagian besar dari mahasiswa sangat berminat dan merasakan pentingnya pembelajaran lafal bahasa Indonesia. Alasannya adalah karena dengan demikian mereka merasa bahwa diri mereka fasih berbahasa Indonesia dan juga dianggap fasih oleh penutur Indonesia. Berdasarkan penelitian pustaka, diperoleh data-data terkait masalah-masalah pelafalan yang dihadapi mahasiswa Korea dan saran pengajarannya. Dari penelitian pustaka ini dibentuk metode pengajaran pelafalan untuk selanjutnya diterapkan pada penelitian ini. Penelitian dilakukan terhadap 16 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah “Mendengar dan Berbicara 2” dengan tujuan untuk melihat apakah metode pengajaran yang diperoleh dari penelitian pustaka telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan juga untuk memantau kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)