Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:34 WIB
Detail
ArtikelAnalisis pelanggaran prinsip kerja sama dalam debat ke-1 kandidat cagub cawagub provinsi DKI Jakarta tahun 2017 (kajian pragmatik)  
Oleh: Wijaya, Dendi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 717-721.
Topik: Prinsip kerja sama; pelanggaran maksim kerja sama; debat Cagub Cawagub DKI Jakarta
Fulltext: 717-721 (Dendi Wijaya - OK).pdf (281.08KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis pelanggaran maksim kerja sama yang dilakukan dalam debat kandidat Cagub Cawagub DKI Jakarta tahun 2017, dan mendeksripsikan maksud dari pelanggaran maksim kerja sama yang digunakan dalam debat kandidat Cagub Cawagub DKI Jakarta tahun 2017. Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan kajian pragmatik dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang linguistik cabang makrolinguistik. Selain itu, penyusunan penelitian ini juga bisa menjadi referensi bacaan masyarakat luas yang sedang atau tertarik dengan ilmu linguistik. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, baik bagi mahasiswa, dosen, ataupun pengembang ilmu linguistik. Subjek dalam penelitian ini adalah peristiwa komunikasi berupa tuturan debat kandidat Cagub Cawagub DKI Jakarta Tahun 2017. Objek dalam penelitian ini adalah pelanggaran maksim kerja sama dalam berkomunikasi. Adapun metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik simak dan catat. Teknik simak yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988: 2). Penggunaan teknik simak ini dikarenakan penelitian ini mengambil subjek data penelitian berbentuk video debat yang kemudian di transkrip. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis peristiwa komunikasi dalam tayangan debat kandidat Cagub Cawagub DKI Jakarta tahun 2017. Kemudian peneliti merekam debat tersebut dari salah satu stasiun televisi swasta yang menayangkan acara debat secara langsung. Setelah direkam, tahap selanjutnya dilakukan transkrip data serta pemilahan berdasarkan sesi pelaksanaan dan tema debat. Data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode padan. Adapun metode padan yang digunakan adalah padan ekstralingual, karena objek penelitian yang digunakan adalah pragmatik, yakni prinsip kerja sama. Tahap selanjutnya kemudian peneliti memasukkan data transkrip tersebut kedalam indikator-indikator pelanggaran prinsip kerja sama yang telah dibuat. Teknik simak digunakan dalam pengumpulan data penelitian karena sumber data penelitian berupa video debat. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data percakapan yang kemudian di transkrip. Data percakapan yang sudah ditranskrip juga diklasfikasikan berdasarkan episode sesuai dengan tema debat dan segmen debat dalam setiap episode. Data tersebut kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan kode. Penggunaan kode tersebut bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data, juga mempermudah pembaca untuk mengetahui kebenaran data.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)