Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:54 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kesalahan ejaan pada hasil ketikan aksara Sunda dengan menggunakan font aksara Sunda unicode (IB80-IBBF)
Oleh:
Sopian, Rahmat
;
Pradana, Aditya
;
Ruhimat, Mamat
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 697-701.
Topik:
Kesalahan ejaan
;
font aksara Sunda
Fulltext:
697-701 (Rahmat Sopian, Aditya Pradana Mamat Ruhimat - OK).pdf
(756.76KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sejak dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat No. 6 tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda, perkembangan aksara Sunda terus meningkat. Selain perkembangan dari segi dasar hukumnya (terbaru Perda Jabar No 14 Tahun 2014) aksara Sunda juga terus berkembang dari sisi penggunaannya. Penggunaan aksara Sunda saat ini tidak hanya di wilayah-wilayah akademik saja melainkan juga sudah menyebar ke wilayah-wilayah kreatif. Apalagi setelah diluncurkannya font aksara Sunda Unicode (tahun 2008) yang memungkinkan masyarakat dapat mengetik aksara Sunda dengan media komputer, aksara Sunda makin ramai digunakan di wilayah Jawa Barat. Namun demikian, penyebaran font aksara Sunda yang lebih cepat daripada pemahaman masyarakat terhadap tatatulisnya di komputer sering kali menyebabkan adanya kesalahan-kesalahan pada hasil ketikan aksara Sunda. Kesalahan hasil ketikan aksara Sunda dengan font aksara Sunda saat ini teridentifikasi terjadi pada buku, papan nama jalan, papan nama ruangan, spanduk, dll. Hal tersebut di antaranya disebabkan adanya perbedaan teknik pengetikan aksara Sunda di komputer dan kurang fahamnya masyarakat pengguna terhadap aksara Sunda itu sendiri. Aksara Sunda yang bersifat silabik (satu lambang satu suku kata) memiliki teknik pengetikan yang berbeda pada komputer yang memiliki sifat pengetikan secara fonetis. Sehingga pada hasil ketikan font aksara Sunda sering ditemukan kesalahan, meskipun sebenarnya pada saat peluncuran font aksara Sunda sudah disertai petunjuk teknis cara pengetikannya. Secara singkat kesalahan tersebut terjadi karena adanya penambahan aksara vokal, ketidaktepatan pemilihan vokalisasi, dan kesalahan penggunaan aksara. Berdasarkan hal tesebut, dalam penelitian ini kami akan melakukan invetarisasi dan menganalisis kesalahan-kelasalahan pengetikan aksara Sunda sehingga dapat ditemukan solusi untuk perbaikan font aksara Sunda di kemudian hari. Adapun metode penelitian yang akan kami gunakan adalah metode kualitatif (Staruss dan Corbin, 2007). Dengan metode tersebut tim peneliti akan melakukan penelitian lapangan dalam rangka mengumpulkan data kesalahan ejaan pada hasil ketikan yang menggunakan font aksara Sunda Unicode (IB80 – IBBF). Data-data hasil penelitian lapangan selanjutnya akan diklasifikasi berdasarkan jenis objeknya dan dianalisis dengan berlandaskan pada ejaan yang berlaku saat ini (Djajasudarma, 1987; Sudaryat, 2007; Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia, 2016). Kemudian hasil analisis akan dijadikan dasar dalam pengkondisian (conditional) font aksara Sunda dengan menggunakan software pembuat font sehingga dihasilkan karakter ataupun tatatulis font akarsa Sunda yang sesuai dengan ejaan yang berlaku saat ini (Munir, 2007).
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)