Anda belum login :: 26 Nov 2024 17:57 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pola urutan kata variatif dalam kalimat bahasa Jerman sebagai salah satu kendala bagi mahasiswa prodi sastra Jerman Unpad
Oleh:
Indira, Dian
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 693-696.
Topik:
pola
;
kalimat
;
bahasa Jerman
;
variatif
;
kendala
Fulltext:
693-696 (Dian Indira - OK).pdf
(261.37KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Di dalam berbahasa pola urutan kata (wordorder, dalam bahasa Jerman Wortstellung) memiliki peran yang penting karena urutan kata erat kaitannya dengan jenis kalimat. Setiap bahasa memiliki pola dasar kalimat beragam yang tidak dapat dilepaskan dari aturan tentang pola urutan kata. Bahasa Jerman (BJ) dan bahasa Inggris(BIng) termasuk rumpun bahasa Indo-Eropa dan pola dasar kalimat kedua bahasa tersebut pun sama SVO, hanya saja di samping adanya kesamaan-kesamaan terdapat perbedaan spesifik terutama mengenai pola urutan kata di dalam kalimat deklaratif. Kalimat (1) Jeder (S) kennt (P) ihn(O) hier (K) ‘Setiap orang di sini mengenalnya’, dimungkinan menjadi kalimat (2) Ihn(O) kennt (P) jeder (S) hier (K) atau (3) Hier (K) kennt (P) ihn (O) jeder (S) . Pada contoh-contoh kalimat tersebut, unsur-unsur bahasa yang berfungsi sebagai S, O, atau K dapat berpindah tempat, kecuali P-nya tetap menempati tempat kedua di dalam kalimat. Untuk BJ sebagai bahasa berfleksi, ketiga pola kalimat tersebut berterima baik secara sintaktis maupun semantis, sehingga tidak akan tertukar antara S dan O (Müller, 2009; Pittner & Bermann, 2015) Rata-rata 85 % mahasiswa baru di Program Studi Bahasa Jerman belum mengenal BJ sebelumnya dan BJ merupakan bahasa asing kedua setelah BIng. Pada umumnya di dalam bahasa Indonesia (BI) atau BIng , S menempati tempat pertama (Putrayasa, 2009; Plag, 2003). Oleh karena itu, dalam menyusun kalimat BJ para mahasiswa tidak memprioritaskan bahwa pada tempat pertama tidak selalu diisi oleh S, tetapi dapat juga diisi oleh objek langsung(OL), objek tak langsung (OTL), atau K. Kesulitan yang dihadapi lebih tinggi ketika menyusun kalimat majemuk dengan konjungsi yang mensyaratkan letak P yang berbeda-beda. Selain itu, ketidakcermatan mengenai pola urutan kata (Wortstellung) terjadi saat mereka membaca kalimat-kalimat dalam suatu wacana, sehingga pemahaman mereka tentang isi wacana tidak tepat. Melihat kendala-kendala yang muncul dalam mempelajari BJ, penelitian mengenai pola urutan kata (Wortstellung) di dalam BJ relevan dilakukan. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Bahasa Jerman semester V dengan asumsi bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan tentang dasar-dasar kalimat BJ. Metode yang dipakai ialah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui tes tulis. Data yang diperoleh diklasifikasikan atas kesalahan penempatan P, baik untuk kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji jenis kesalahan pola urutan kata (Wortstellung), kendala yang dihadapi para mahasiswa, dan mencari solusi untuk memahami pola urutan kata (Wortstellung) BJ.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)